Debut Robin van Persie Tanpa Gol
Tampaknya, RVP butuh waktu beradaptasi dengan permainan tim. Ia belum sepenuhnya terkoneksi dengan rekan setimnya di lapangan.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Robin van Persie gagal mewujudkan debut impian saat Fenerbahce bermain imbang 0-0 dengan Shakhtar Donetsk di laga pertama kualifikasi ketiga Liga Champions, kemarin.
Mantan bomber Manchester United yang diturunkan di babak kedua menit 68 ini belum memberikan inspirasi buat timnya dalam upaya meraih kemenangan.
RVP masuk 20 menit sebelum laga usai menggantikan Moussa Sow. Kehadirannya memang sedikit mengubah jalannya pertandingan. Fenerbahce tampil lebih menekan. Kombinasi Van Persie bersama Diego Ribas berkali-kali merepotkan pertahanan Shakhtar.
Van Persie juga memiliki peluang emas menciptakan gol pertamanya di laga debut kalau saja bisa menyambut umpan mendatar yang dilepaskan Fernandao. Tetapi, posisinya terlalu jauh sehingga sulit menjangkau bola. Peluang keduanya, terjadi di menit 89 saat Miroslav Stoch melepas umpan lambung dari sayap kanan. Sayangnya, Persie gagal melakukan tendangan voli di mulut gawang Shakhtar.
Tampaknya, RVP butuh waktu beradaptasi dengan permainan tim. Ia belum sepenuhnya terkoneksi dengan rekan setimnya di lapangan. Mungkin minimnya kesempatan bermain saat berseragam United musim lalu masih memberikan pengaruh. Lagipula secara keseluruhan permainan Fenerbahce kurang greget. Mereka berkali-kali kedodoran menghadapi serangan yang dilancarkan pasukan Mircea Lucescu.
Vitor Pereira, pelatih Fenerbahce menyadari kondisi timnya di laga tersebut. Ia, seperti dikutip dari spor.mynet.com menganggap lawannya merupakan salah satu tim terbaik dan tak mudah dikalahkan. Mereka sudah sering bermain bersama dalam beberapa tahun ke belakang. Persiapannya jauh lebih matang. Lucescu sendiri melatih tim tersebut sejak tahun 2004, waktu yang lama untuk mengetahui dan memahami keadaan dan karakter masing-masing pemain serta timnya sendiri secara keseluruhan.
Sementara Vitor baru tahun ini direkrut menukangi Fenerbahce. Sebelumnya ia menjadi arsitek Olympiacos. Sejumlah pemainnya juga merupakan wajah baru, seperti halnya Van Persie. Tetapi di balik itu, ia melihat timnya mengalami perkembangan berarti.
Fenerbahce kalah dalam penguasaan bola. terutama di babak pertama. Shakhtar juga menciptakan peluang emas yang dapat merobek gawang kiper yang dijaga oleh Volkan Demirel. Dalam skema serangan balik sebetulnya Oleksandr Gladkiy sudah terlepas dari pengawalan. Dia berlari sendirian ke jantung pertahanan setelah menerima umpan lambung. Namun tendangan yang dilepaskannya melebar dari gawang Demirel.
Berkali-kali Demirel bekerja keras untuk menjaga gawangnya dari kebobolan. Nani yang diplot sebagai winger kanan tak mampu menekan serangan dari wilayahnya. Berkali-kali Shakhtar melancarkan serangan yang nyaris saja membuat timnya dalam keadaan berbahaya. Taison Freda, striker Shakhtar, adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap situasi tersebut.
Nani sebetulnya tak bermain buruk. Ia juga sempat memberikan ancaman lewat umpan silangnya kepada Fernandao. Sayang, pemain Brasil tersebut gagal memanfaatkan peluang yang ada. Pertandingan kemudian berakhir tanpa gol. Hal itu membuat situasi kurang menguntungkan bagi Fenerbahce karena gagal memaksimalkan kesempatan bermain di kandang sendiri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.