Persela Lamongan Siap Gantikan Persija atau Persib di Piala Gubernur Kaltim
Persib dan Persija memang belum memberikan kepastian untuk ikut dalam turnamen yang digelar dalam rangka ulang tahun Provinsi Kalimantan Timur ke-59
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih caretaker Persela Lamongan, Didik Ludiyanto mengatakan, pihaknya siap menggantikan posisi Persib Bandung atau Persija Jakarta di Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim).
Persib dan Persija memang belum memberikan kepastian untuk ikut dalam turnamen yang digelar dalam rangka ulang tahun Provinsi Kalimantan Timur ke-59 itu.
Itu menjadikan peluang Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, untuk berpartisipasi pada turnamen tersebut.
"Kami tidak diundang di dalam turnamen itu. Tetapi kami tertarik ikut serta. Oleh karenanya, jika ada salah satu klub yang tidak jadi ikut, kami siap menggantikannya," kata Didik kepada Harian Super Ball.
Didik mengaku, telah mendengar ada dua klub yang ragu-ragu ikut di turnamen itu.
"Kabarnya Persib dan Persija masih ragu-ragu. Jika mereka tidak jadi ikut, kami siap menggantikannya. Kami sedang menunggu kepastian mereka. Kalau dipastikan tidak jadi ikut, kami akan langsung menghubungi panitia untuk mendaftar sebagai peserta," ujar Didik.
Soal tim, Didik menerangkan, dirinya masih melakukan latihan yang diisi oleh pemain-pemain lokal Lamongan.
"Kami masih menggelar latihan bersama pemain-pemain lokal Lamongan seperti Khoirul Huda dan lain-lain. Tetapi karena pemain-pemain luar tidak ada, latihan digabung dengan pemain pra PON dan U-23," terang Didik.
Bahkan tim yang dilatihnya itu mendapat undangan untuk menggelar ujicoba dengan Persiwangi Banyuwangi pada 31 Januari 2016.
"Jika kami jadi ikut di Piala Gubernur Kaltim, saya tinggal memanggil pemain lain. Karena mereka juga sudah menanyakan soal turnamen itu. Pada dasarnya seluruh pemain tertarik untuk bertanding di turnamen tersebut," ucap Didik.
Menurut Didik, dalam kondisi sepak bola masih terikat konflik seperti ini, turnamen memang menjadi salah satu event alternatif yang bisa diandalkan seluruh klub untuk mengisi kekosongan kompetisi.
"Kami selalu tertarik untuk ikut pertandingan atau turnamen apapun. Konflik sepak bola yang belum selesai, membuat kami tidak bisa berharap kompetisi digelar. Jadi untuk saat ini turnamen menjadi pertandingan yang menjadi alternatif," tutur Didik.
Meski demikian, Didik berharap besar agar kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) bisa segera digelar.
Pasalnya hanya dengan kompetisi resmi sajalah, klub bisa berkembang dari sisi kualitas dan prestasi.
"Kami masih menunggu keputusan dari PT Liga Indonesia (PT LI). Kabarnya PT LI akan memberikan pengumuman terkait rencana kompetisi musim depan pada 15 Januari 2016. Mudah-mudahan saja di rapat RUPS PT LI itu, ada keputusan terbaik. Seluruh klub menunggu kompetisi kembali diselenggarakan," jelas Didik.
Didik juga berharap konflik antara Menpora dan PSSI selesai.
"Harapannya adalah kompetisi selesai dengan didahului pencabutan SK pembekuan. Sehingga sanksi FIFA pun bisa dicabut juga. Kalau dua hal itu bisa selesai, maka sepak bola kita bisa pulih kembali," tambah Didik.
Didik memaparkan, prestasi atau kualitas sepakbola tidak bisa mengandalkan dari turnamen. Karena turnamen sifatnya hanya sesaat.