Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pemain yang Sempat Digadang Sebagai Striker Masa Depan Italia Itu Kini Berlabuh ke Swansea

Swansea City meresmikan pembelian Alberto Paloschi dari klub Serie A Italia, Chievo.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemain yang Sempat Digadang Sebagai Striker Masa Depan Italia Itu Kini Berlabuh ke Swansea
ALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES
Alberto Paloschi merayakan golnya ke gawang Empoli pada 17 Januari 2016. 

TRIBUNNEWS.COM - Swansea City meresmikan pembelian Alberto Paloschi dari klub Serie A Italia, Chievo.

Penyerang yang sempat dijuluki Titisan Filippo Inzaghi itu gabung ke Swansea dengan transfer permanen seharga 8 juta pound atau setara Rp 157,8 miliar.

Paloschi direkrut guna mendongkrak ketajaman lini depan Swansea.

Sampai pekan ke-23 di Premier League musim ini, klub beralias Si Angsa itu baru mencetak 22 gol. 

Produktivitas tersebut hanya lebih baik dari tim juru kunci, Aston Villa (18 gol).

Di Swansea, Paloschi diikat sampai Juni 2019 dengan gaji 1,5 juta pound per musim.

"Paloschi pernah bekerja sama dengan saya di Parma. Dia mampu bermain di Premier League karena Paloschi pemain yang tangguh. Saya suka dia," ucap Manajer Swansea asal Italia, Francesco Guidolin, seperti diberitakan BBC.

BERITA TERKAIT

Perkataan Guidolin pun dijawab senada oleh Paloschi.

Kedua sosok itu bekerja sama di Parma pada 2008-2010. Di bawah polesan Guidolin, Paloschi mengoleksi 15 gol dalam 56 partai liga.

"Keberadaaan Guidolin sangat penting memengaruhi keputusan saya ke Swansea. Saya mengerti ekspektasi klub ini ialah untuk mencetak gol dan saya datang buat melakukan hal itu," ujar striker berusia 26 tahun itu.

 Sebelum menjajal kompetisi Premier League, Paloschi digadang-gadang sebagai calon penyerang andalan masa depan Italia.

Ia mengawali karier sebagai jebolan akademi AC Milan, lalu bergabung ke Parma, Genoa, dan Chievo.

Bersama Chievo, Paloschi mengumpulkan 42 gol dalam 144 partai Serie A.

Koleksi terbanyak Paloschi dalam satu musim ialah 13 gol pada 2013-2014.

Prestasi itulah yang mencuatkan perbandingan antara dirinya dengan Inzaghi, bomber Milan pada 2001-2012 yang kondang dengan label oportunis.

Semasa aktif bermain, Inzaghi terkenal mampu mencetak gol dengan berbagai cara.

Sepintas, penampilannya tampak ringkih dan tidak meyakinkan, tapi setiap sentuhannya berpeluang menghasilkan gol.

Walau terbilang telat membuktikan perbandingan tersebut, Paloschi tetap memiliki bibit bakat Inzaghi dalam dirinya.

Delapan gol yang dihasilkannya untuk Chievo musim ini berasal dari berbagai sumber, yakni sundulan (3 gol), kaki kanan (3), dan kaki kiri (2).

Sumber: Juara.net
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas