TRIBUNNEWS.COM - Menghadapi laga putaran kelima Piala FA di Shrewsbury Town, Selasa (23/2/2016) dini hari WIB, Manchester United (MU) kondisinya compang-camping.

Di atas kertas ada jurang sangat dalam memisahkan kedua tim. MU sudah 20 kali juara Liga Inggris dan 11 kali juara Piala FA. Shrewsbury adalah lah tim League One.

Bahkan, skuad asuhan Micky Mellon ini terancam terdegradasi dari kompetisi kasta ketiga di Inggris tersebut.

Tetapi, MU bertandang ke Shropshire di saat kondisinya compang-camping. Setan Merah kalah terus dalam dua laga terakhir, yakni kalah 1-2 di Sunderland di Liga Inggris dan kalah dengan skor yang sama saat tampil pada babak 32 besar Liga Eruopa di Midtjylland (Denmark).

Cederanya kiper David de Gea dan kapten Wayne Rooney semakin memperparah kondisi skuad Louis van Gaal. Sebelumnya, MU sudah kehilangan Phil Jones, Marcos Rojo, Luke Shaw, Antonio Valencia, Ashley Young, Bastian Schweinsteiger, Marouane Fellaini, dan Adnan Januzaj.

Mitdjylland berdiri pada 1999, tahun di mana MU sedang dalam masa keemasannya dengan meraih treble winners atau tiga gelar juara. Tetapi, juara Liga Denmark tersebut mampu memanfaatkan buruknya kinerja MU.

Situasi serupa bukan tidak mungkin terjadi lagi saat MU ke Shrewsbury. Media-media lokal berpendapat, Van Gaal kini hanya memiliki tiga laga untuk menyelamatkan jabatannya.

Gelandang MU Michael Carrick menyadari timnya tidak boleh mengulang kinerja buruk, jika mereka tidak ingin menelan malu lagi. "Laga di Shrewsbury adalah laga berbeda," katanya.

"Tetapi, kami harus tampil lebih baik dari penampilan kami di Midtjylland. Pertandingan Kamis lalu membuktikan jika kami tidak dalam kondisi terbaik, kami kalah. Jadi, kami harus benar-benar siap untuk menghadapi laga berikutnya," tutur Carrick.

Shrewsbury posisinya hanya tiga poin di atas zona degradasi di kompetisi League One. Tetapi, The Shrew atau skuad Tikus ini sudah memperlihatkan kegigihan mereka di Piala FA musim ini.

BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, SENIN (22/2/2016)