Ricky Yacobi: Pembinaan Usia Muda Tidak Terpengaruh Sanksi FIFA
Alasannya, kegiatan usia muda tidak pernah disentuh oleh PSSI dan juga pemerintah melalui Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ricky Yacobi, salah seorang pendiri Yayasan Gerakan Peduli Prestasi Sepak Bola Indonesia (GRAPPSI) mengatakan situasi federasi sepak bola Indonesia yang sedang disanksi FIFA sama sekali tidak berpengaruh terhadap kegiatan pembinaan usia muda.
Alasannya, kegiatan usia muda tidak pernah disentuh oleh PSSI dan juga pemerintah melalui Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI yang tersebar di provinsi maupun asosiasi kota (Askot) di wilayah kota.
"Tidak banyak pengaruh, karena pembinaan usia dini dan muda ini tidak pernah diperhatikan secara serius oleh federasi, asprov dan askot," ujar Ricky Yacobi di sela-sela kegiatan Verifikasi dan Screening pemain muda di Gelora Sepak Bola Sunter, Jakarta Utara, kemarin.
Perseteruan sepak bola antara pemerintah dengan pengurus PSSI belum menemui jalan keluar. Bahkan gesekan ini terbilang semakin sengit setelah Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Ricky Yacobi, yang juga anggota Tim Transisi bentukan Kemenpora melanjutkan karena tidak pernah diurus dengan rapi, penyelenggaraan turnamen sepak bola usia muda ini lebih banyak digelar oleh Even Organizer atau mantan pemain sepak bola bekerjasama dengan pengusaha dan belum tertata rapi.
Latar belakang itu yang membuat Yayasan Grappsi menggelar Liga Sepak Bola Usia Muda dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Jakarta Utara, yakni dengan melibatkan anak Yatim dan Duafa.
"Setelah melakukan pertemuan dengan Baznas, akhirnya kita sepakat untuk berbuat sesuatu. Sebagai mantan pemain sepakbola kami ingin berbuat kebaikan kepada mereka anak yatim dan duafa," ujarnya.
Ketua Yayasan GRAPPSI Dede Herdiansyah mengatakan Liga GRAPPSI FDI usia (U-11) dan LBI (U-13) akan digelar yang diikuti khusus pemain muda berprestasi yang kurang mampu. Kegiatan dikhususkan untuk Para Pesepakbola muda yang kurang mampu agar dapat membuat pondasi untuk masa depan atlet.