Pertanyaan Terakhir Johan Cruyff: Kemana Perginya 'Total Football' Kita Meneer?
Ketika Catenaccio di sepak bola Italia sampai Tiki-taka di sepak bola Spanyol makin mendunia, Total Football dari Belanda seperti hilang ditelan bumi.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Aris Abdul Salam
TRIBUNNEWS.COM, BELANDA - Ketika Catenaccio di sepak bola Italia sampai Tiki-taka di sepak bola Spanyol makin mendunia, Total Football dari Belanda seperti hilang ditelan bumi.
Ke mana perginya Total Football di Belanda yang juga sempat mewarnai pentas sepak bola dunia?
Pertanyaan semacam itu yang jadi bahan kegelisahan legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff.
Selain ambil bagia sebagai pemain, Cruyff juga diklaim sebagai pelopor utama Tiki-taka yang kini melekat kepada Barcelona, Spanyol, dan Pep Guardiola (pelatih Bayern Muenchen).
"(Ketika) Muenchen, Barcelona, Juventus, dan Arsenal sangat fokus memainkan gaya sepak bola mereka, di Belanda kami justru masih mencari 'gaya' kami," buka Cruyff melalui situs resminya (22/2/2016).
"Bahkan sejak beberapa tahun yang lalu, kami masih mencari," ujar Cruyff.
Menurut Cruyff, tim seperti Muenchen, Barcelona, Juventus, dan Arsenal, memiliki taktik yang bisa mengeluarkan 200% kemampuan para pemainnya.
Ketika suatu tim mampu mengakomodasi potensi para pemain, hasil yang baik hanya tinggal menunggu di panen, begitu kira-kira menurut Cruyff.