Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pochettino Bela Delle Ali dari Kritikan

Maka mimpi buruk pun terjadi ketika Spurs ditahan imbang 2-2 oleh wakil Belgia, KAA Gantoise 2-2 di Stadion Wembley, London, kemarin.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Pochettino Bela Delle Ali dari Kritikan
kevin quigley/dailymail
Reaksi Dele Alli setelah dikartu merah wasit karena tekel horrornya pada pemain Genk. 

TRIBUNNEWS.COM - Dele Alli seperti jadi personifikasi dari Tottenham Hotspur: sama-sama punya talenta bagus, dan masih muda, namun emosional, dan sulit konsisten.

Maka mimpi buruk pun terjadi ketika Spurs ditahan imbang 2-2 oleh wakil Belgia, KAA Gantoise 2-2 di Stadion Wembley, London, kemarin. Hasil itu membuat Spurs gagal melaju ke babak 16 besar Europa League karena kalah agregat 2-3.

Kegagalan Spurs tak lepas dari dikartu-merahnya winger andalan mereka, Dele Alli di menit ke-39. Pemain berusia 20 tahun ini langsung mendapat kartu merah setelah  melakukan tekel berbahaya kepada Brecht Dejaegere. Itulah kartu merah pertamanya.

Sebuah tekel brutal yang langsung menuai banyak kecaman. "Dele hampir mengakhiri karier pemain Gent. Itu buruk Dele, sangat buruk," komentar pendukung Spurs di akun twitter @SpursAtHart.

Itu bukan kali pertama tindakan kasar Alli. Sebelumnya, ia beruntung tak dihukum saat melakukan tekel kasar kontra Fiorentina di Europa League musim lalu, dan juga selamat dari hukuman setelah memnukul pemain West Bromwich Albion, Claudio Jacob April tahun lalu. Kali ini ia ketemu batunya.

Toh sang pelatih, Mauricio Pochettino tetap membela polah anak emasnya itu. "Ia kecewa. Marah. Hal seperti itu sering terjadi di sepak bola. Ia tahu telah melakukan kesalahan, dan ia akan berusaha untuk lebih menjaga emosi lagi," kata Pochettino di Telegraph.

"Ia punya karakter dan kepribadian luar biasa, dan karenanya ia jadi pemain hebat. Sekarang, saatnya untuk memotivasinya lagi karena ia sangat kecewa, dan sedih di ruang ganti," tutur sang pelatih.

Berita Rekomendasi

Tottenham yang kalah 0-1 pada laga pertama sebenarnya sempat unggul terlebih dahulu lewat Christian Eriksen (10'). Namun, tim tamu bisa menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Harry Kane (20').

Usaha Tottenham untuk mengatasi defisit gol secara agregat kian sulit setelah Alli dikartu merah langsung pada menit ke-40.

Vincent Wanyama sempat membuka asa Spurs lewat golnya pada menit ke-60. Namun, gol Jeremy Perbet (82') membuat tuan rumah kesulitan untuk mengatasi defisit. Tottenham tersisih lantaran kalah 2-3 secara agregat dari Gent.

"Saya sangat kecewa karena kami sempat unggul dan skor menjadi berimbang. Namun, kami kemudian kemasukan satu gol dari satu aksi mereka pada babak pertama. Setelah itu, semuanya menjadi komplikatif," ujar Pochettino kepada BBC.

Kekecewaan yang sama dirasakan Eriksen "Mereka tak punya tembakan tepat sasaran pada babak pertama, tetapi bisa mencetak gol. Kami seolah kehilangan fokus setelah sempat memimpin," tutur pemain asal Denmark ini.

Berdasar statistik dari BBC, Tottenham seperti tak terpengaruh dengan kehilangan Alli. Mereka tetap punya 65 persen penguasaan bola dan melepas 25 tembakan - meski cuma tiga tepat sasaran - berbanding lima peluang milik tim tamu.

Karena itulah, Pochettino tetap memuji penampilan anak-anak asuhnya.

"Saya sangat bangga karena kami tampil berani serta tetap bisa mengkreasi peluang dan mencetak gol. Bahkan, pada babak kedua, kami bermain lebih berenergi," kata pelatih asal Argentina itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
19
14
4
1
47
19
28
46
2
Arsenal
20
11
7
2
39
18
21
40
3
Nottm Forest
20
12
4
4
29
19
10
40
4
Chelsea
20
10
6
4
39
24
15
36
5
Newcastle
20
10
5
5
34
22
12
35
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas