Timnas Kroasia Tanpa Ivan Rakitic
Namun hal itu tak membuat Aron Einar Gunnarsson, kapten Timnas Islandia, gembira, sebab pengganti Rakitic adalah Mateo Kovacic
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Kroasia akan bermain tanpa Ivan Rakitic, sebab pemain gelandang itu sedang cedera.
Namun hal itu tak membuat Aron Einar Gunnarsson, kapten Timnas Islandia, gembira, sebab pengganti Rakitic adalah Mateo Kovacic.
Islandia bakal menghadapi Kroasia pada Senin (12/6/2017) dini hari, dalam laga ke-6 Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Laga ini akan berlangsung di Laugardalsvöllur, Reykjavík, dan akan menjadi ajang "pembalasan" bagi Islandia, setelah dikalahkan 0-2 di Zagreb pada November 2016.
Menurut Gunnarsson, pada laga di Zagreb itu mereka kewalahan di lapangan tengah, gara-gara Rakitic.
Baca: Wales Tanpa Gareth Bale Hadapi Serbia
Seharusnya, dengan cederanya gelandang klub Barcelona itu, Islandia bisa bernapas lega. Namun, diakui Gunnarsson, mereka tidak lega sama sekali.
"Kami memang belum tahu cara mengatasi Rakitic, dan sekarang saat dia cedera kemungkinan besar penggantinya adalah Mateo Kovacic, gelandang Real Madrid. Mereka baru saja memenangi Liga Champions, dan kualitasnya tidak perlu diragukan," ujar Gunnarsson, sebagaimana dilansir Visir.
Gelandang klub Cardiff City itu mengatakan, fokus timnya saat ini adalah mengatasi lapangan tengah Kroasia, yang disebutnya kuat karena dihuni para gelandang terbaik dunia.
Selain Kovacic, mereka tentu saja harus mewaspadai Luka Modric, yang bermain luar biasa dalam laga final Liga Champions, sekitar sepekan lalu di Cardiff.
"Semoga strategi kami berjalan sukses, dan memperoleh 3 poin," tandasnya.
Islandia memang menargetkan 3 poin dari laga ini, agar tidak tersalip Ukraina dan Turki.
Sampai laga ke-5, Islandia sudah memperoleh 10 poin, sementara Turki dan Ukraina memiki 8 poin.
Sementara itu, Heimir Hallgrímsson, Pelatih Timnas Islandia, menyatakan masih mencari formula kemenangan paling manjur untuk laga kontra Kroasia ini.
Dia sudah menemukan satu cara, yakni memperkuar pertahanan.
"Kroasia itu lawan yang berat, karena kualitas pemain mereka lebih baik. Namun di dua laga terakhir terlihat mereka kelabakan menghadapi tim yang bertahan rapat, dan memperoleh kemenangan dari tembakan di luar kotak penalti. Kami belajar dari sana," kata Heimir.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Minggu (11/6/2017)