Rukma Sudjana, Legenda Persib Butuh Biaya Operasi di Usia Senjanya
Legenda Persib Bandung era 1960-an, Rukma Sudjana, kini harus melawan penyakit prostat akut di usia senjanya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Matanya sesekali tertutup menahan rasa sakit yang dideritanya sejak dua tahun terakhir dan kedua kakinya sudah tak kuat menahan beban tubuhnya.
Legenda Persib Bandung era 1960-an, Rukma Sudjana, kini harus melawan penyakit prostat akut di usia senjanya. Saat masih membela Persib, Rukma seangkatan dengan Omo dan Aang Witarsa.
"Saya sakit seperti ini sudah dua tahunan. Sudah mencoba berobat ke berbagai dokter dan alternatif tapi belum sembuh," kata Rukma ditemui TribunJabar.co.id di rumahnya di Jalan Bumi Asih No 61, Kompleks Santosa Asih Jaya, Kota Bandung, Senin (7/8/2017).
Rukma yang mengenakan jaket dobel dan sarung di tubuhnya ini sudah menghabiskan dana jutaan rupiah dan mencoba berbagai pengobatan untuk kesembuhan dirinya.
Baca: Tandukan Si Bison untuk Mendiang Bobotoh Ricko Andrean
Baca: Cetak Gol Lewat Tandukan, Foto Unggahan Essien Banjir Pujian
"Saya sudah berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Al-Islam dan Rumah Sakit Cibadak tapi belum ada yang berhasil," ujar Rukma.
Mantan pemain Persib yang akan berulang tahun ke-88 pada 27 Agustus 2017 ini mengatakan, operasi pembukaan jalur pembuangan air kecil baru di sekitar punggung dan perutnya menjadi satu solusi untuk menyembuhkan sakit yang dideritanya.
Namun, keluarga tidak menyetujui solusi tersebut sebab kondisi Rukma yang sudah berusia lanjut dan biayanya pun sangat besar. Keluarga mencoba membawanya ke pengobatan alternatif.
"Saya coba ke alternatif diberi obat yang harus diminum, ada sebanyak 150 kapsul. Biayanya pun mahal sekali, Rp 13 juta," ujar Rukma.
Biaya pengobatan yang mahal itu masih belum dilunasi karena ketiadaan dana. Ia pun hanya mampu menyicil Rp 6 juta. Lagi-lagi pengobatan itu pun gagal menyembuhkan Rukma Sudjana. Kini untuk berbaring pun sudah kesulitan.
Obat-obatan yang diminum dari pengobatan alternatif selama dua bulan terakhir itu tidak membuatnya menjadi lebih baik.
Malah menurut Rukma saat dilakukan pemeriksaan kembali, penyakitnya tidak mengalami perubahan.