Kenapa Striker Lokal Kian Tenggelam dari Penyerang Asing di Kompetisi Negeri Sendiri?
minimnya kesempatan bermain striker lokal membuat mereka jadi mengalami kesulitan mengembangkan kemampuan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Tetapi, saat memasuki jenjang senior, mereka harus bersaing dengan striker asing."
"Karena pemain asing yang menjadi pilihan, kesempatan bermain striker lokal pun menjadi minim. Padahal, mereka butuh jam terbang untuk mengembangkan diri,” terang penyerang yang menduduki peringkat dua setelah Bambang Pamungkas sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah timnas Indonesia itu.
Situasi itu yang dialami striker Muchlis Hadi Ning, yang melejit di timnas U-19 Indonesia saat memenangi Piala AFF U-19 2013.
Sayangnya, dia kemudian tenggelam karena jarang dimainkan di kompetisi liga.
“Dia punya bakat alamiah dan pemain yang komplet. Muchlis punya kemampuan menahan bola yang bagus, unggul dalam kecepatan dan nalurinya dengan bola bagus."
"Hanya, dia jarang mendapatkan kesempatan bermain. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah para stakeholders sepak bola nasional untuk memikirkan bagaimana bisa menghasilkan pemain berkualitas,” papar Kurniawan lagi.
Selain Muchlis Hadi Ning, masih ada Lerby Leandry yang bermain di Borneo FC."
"Apalagi, dia ditopang postur tubuh yang tidak kalah besar.
“Tapi, dia harus bekerja ekstrakeras untuk bisa bersaing dengan striker asing. Sejauh ini saya memperkirakan pada musim ini para pencetak gol terbanyak masih didominasi pemain asing yang memang punya kualitas. Hal ini membuat saya sedih,” pungkas jebolan Primavera ini.