Soal Sanksi Yuli Sumpil, Menpora Imam Nahrawi Ingatkan Dampak Bila PSSI Tak Adil ke Semua Suporter
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengingatkan PSSI terkait sanksi yang sudah dijatuhkan kepada pentolan Aremania, Yuli Sumpil.
Editor: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengingatkan PSSI terkait sanksi yang sudah dijatuhkan kepada pentolan Aremania, Yuli Sumpil.
Sebagaimana diketahui, Yuli Sumpil diganjar sanksi dilarang ke stadion di Indonesia seumur hidup, akibat ulahnya di laga Arema vs Persebaya, beberapa waktu lalu.
Menurut Imam Nahrawi, PSSI harus adil menerapkan sanksi, tidak hanya untuk Arema saja.
Baca: Yuli Sumpil Buka Suara Soal Sanksi Tak Boleh Datang ke Stadion Seumur Hidup, Akui Emosional Tapi . .
"Kalau sudah PSSI begitu, sudah tinggal lihat saja nanti seperti apa,"
"Dan ini tidak hanya berlaku pada Arema FC, tapi semua klub, semua suporter yang bertindak di luar regulasi dan ketentuan yang ada," kata Imam Nahrawi, Senin (15/10/2018), ditemui TribunJatim.com di Surabaya, 15 Oktober 2018.
Imam Nahrawi mengingatkan PSSI, sanksi yang dijatuhkan pada klub sepak bola harus adil dan tidak boleh pilih kasih.
"Kalau sudah diberi sanksi dengan adil, maka harus diikuti, tapi kalau sanksinya tidak adil, itu menjadi beban baru bagi konsolidasi antar klub, antar suporter," kata Imam Nahrawi.
Imam Nahrawi mengatakan, tujuan adanya sanksi berat tersebut diharapkan akan mengakibatkan efek jera, sehingga ujung-ujungnya suporter bisa damai dan bersatu.
Seperti diketahui, Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada Arema FC berupa pertandingan tanpa penonton pada laga home.
Selain itu, suporter mereka juga dilarang memberikan dukungan pada saat laga tandang sampai akhir musim kompetisi 2018.
Hal tersebut merupakan buntut perilaku oknum Aremania yang melakukan intimidasi terhadap pemain Persebaya di lapangan.
Satu dari Aremania itu, ironisnya adalah Yuli Sumpil, salah satu tokoh panutan Aremania.
Selain itu, Arema FC juga didenda sebesar Rp 100 juta atas pelanggaran menyalakan flare dan pelemparan botol yang dilakukan Aremania.
Dan yang terakhir, Pentolan Aremania, Yuli Sumpil dan Fandy dihukum tidak boleh masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup karena dianggap memprovokasi penonton lain dengan cara turun ke lapangan.