Seperti Apa Bentuk Kerjasama Antara Komite Ad Hoc Integritas PSSI dan Satgas Antimafia Bola?
Ia pun menjelaskan secara singkat bagaimana kinerja dua tim ini untuk mengusut pengaturan skor.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atas dasar membasmi pengaturan skor yang terjadi di persepakbolaan Indonesia, PSSI akhirnya membentuk satu komite anyar bernama Komite Ad Hoc Integritas.
Komite ini nantinya akan besinergi dengan Satgas Antimafia Bola yang sejauh ini sudah membongkar kasus pengaturan skor dan telah menetapkan 14 tersangka.
Ketua Komite Ad Hoc Integritas Ahmad Riyadh pun mengatakan bahwa hari ini, Rabu (13/2/2019) timnya akan berkirim surat kepada Satgas Antimafia Bola untuk melakukan pertemuan guna membahas kerjasama.
Ia pun menjelaskan secara singkat bagaimana kinerja dua tim ini untuk mengusut pengaturan skor.
“Jadi gini, apa yang sedang disidik oleh satgas begitu banyaknya itu pasti ada keterangan-keterangan yang sangat kita perlukan. Tidak semua yang disidik satgas keterangan saksi atau apa pun ranahnya pidana, sampai saat ini kan kira-kira ada sekitar 11 (tersangka), dan saya yakin di sana meriksa banyak orang lebih dari itu tentunya. Nah dari pemeriksaan itu kita akan koordinasi mana yang kira-kira dari keterangan itu ada pelanggaran etik, dari keterangan itu ada pelanggaran disiplin, kita tidaklanjuti. Atau sebaliknya nanti, kalau investigasi kita ada unsur pidananya ya bukan ranah kita, jadi harus kita sampaikan kepada kepolisian,” jelas Ahmad Riyadh di Kantor PSSI, Gedung Fx, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Bahkan, tak hanya itu. Komite yang mengklaim berisikan orang-orang independen di dalamnya ke depan akan membuat cara serupa di setiap provinsi – kerjasama antara Polda dengan Komite Ad Hoc di bawa Asprov .
Cara itu dinilainya bisa mempersempit gerak dari para mafia pengaturan skor sehingga kualitas kompetisi sepakbola Indonesia menjadi lebih baik lagi.
“Ini akan berlanjut, menurut penasihat pak (Badrodin) Haiti tadi, kalau bisa ini dikembangkan nanti ke tingkat provinsi; Asprov dengan Polda. Seluruh Indonesia jadi akan banyak mata untuk melihat sepakbola kita, inysaAllah menjadikan sepakbola kita menjadi lebih baik,” tutupnya.