TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Real Madrid Ramon Calderon mengklaim Los Blancos telah menjatuhkan pilihan pertama kepada Jose Mourinho sebagai pengganti Santiago Solari.

Pelatih Real Madrid, Santiago Solari berada di bawah tekanan usai kalah 3 kali beruntun dan tersingkir dari Liga Champions usai tumbang dari Ajax 1-4 di Santiago Bernabeu, Selasa (5/3/2019).

Akibat kekalahan itu, Real Madrid kehilangan kesempatan untuk meraih dua gelar juara pada musim 2018-2019 dalam waktu satu pekan saja.

Diawali dari ajang Copa del Rey, Real Madrid harus tersingkir kala dipermak Barcelona dalam dua leg dan kalah agregat 1-4.

Hingga tersingkir dari Liga Champions usai tumbang dari Ajax 1-4 di Santiago Bernabeu, Selasa (5/3/2019).

Santiago Solari berada di ujung tanduk dan kabarnya manajemen Real Madrid bakal segera menentukan masa depannya.

Jose Mourinho menjadi pilihan pertama untuk pengganti Solari dan Real Madrid telah melakukan pendekatan, seperti yang dikatakan oleh Eks Presiden Real Madrid, Ramon Calderon.

Calderon mengklaim Jose Mourinho akan dipanggil kembali oleh Madrid karena dialah satu-satunya pelatih yang dihormati para pemain.

"Saya tak ragu jika Mourinho adalah pilihan pertama dari Presiden Real Madrid. Dia (Florentino Perez) telah memanggilnya dalam beberapa minggu terakhir," ujar Calderon dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.

"Ketika Zinedine Zidane pergi, Mourinho dengan Man United dan ia berkata bukan momen tepat untuk kembali, tetapi sekarang Mourinho sedang tak punya pekerjaan," tambahnya.

Ramon Calderon percaya jika 'The Special One' bakal ada di bangku cadangan Real Madrid musim depan.

"Saya pikir ia berpeluang besar ada di bangku cadangan Real Madrid musim depan," katanya.

Saat ditanya soal kandidat lain, Calderon juga menyertakan nama pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino dalam daftar.

"Mungkin Mauricio Pochettino, mereka berbicara soalnya. Tetapi akan ada banyak kandidat lain esok hari karena fans tidak semua menerima situasi ini," ujarnya.

"Sudah tiga atau empat bulan (fans) mengeluh, meratapi dan menyesali apa yang sudah direncanaka