TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Persebaya Surabaya akan hadapi Madura United di babak delapan besar Piala Indonesia.

Pada laga home dan away ini, Leg 1 akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Kamis (25/4/2019).

Sementara Leg 2 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (GMRP), Selasa (30/4/2019).

Jelang laga bertajuk Derby Suramadu tersebut, Persebaya yang meliburkan pemainnya usai lakoni laga final Piala Presiden 2019, Jumat (12/4/2019) lalu akan berlatih kembali dengan skuad belum komplit. 

Hal itu disampaikan langsung oleh pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman. Tidak lengkapnya pemain Persebaya terjadi karena masih ada pemain asing yang pulang ke kampung halamannya.

Dijadwalkan, Persebaya akan kembali berlatih besok (19/4/2019). Disampaikan Djanur, tiga hari pertama tim masih berlatih tidak kekuatan penuh. Sebagian pemain baru akan bergabung 22 April 2019 nanti.

“Kami mulai latihan besok. Walaupun memang baru ada pemain yang akan latihan tanggal 22. Kami masih tidak komplit di latihan pertama hingga ketiga,” terang Djanur, Kamis (18/4/2019).

Namun demikian, Djanur akan memaksimalkan waktu yang ada.

“Masih ada waktu lima hari sebelum ke tanggal 24 (April 2019, red). Kami akan maksimalkan waktu yang ada,” tambah pelatih 55 tahun tersebut.

Padatnya jadwal diakui Djanur menjadi kesulitan bagi Persebaya. Terlebih, lawan yang akan dihadapi, Madura United, secara waktu persiapan lebih panjang.

Gagal di Piala Presiden 2019. Laga terakhir yang dilakoni Madura, Sabtu (6/4/2019). Selisih enam hari dengan Persebaya yang lakoni laga terakhir, Jumat (12/4/2019).

“Sebetulnya buat kami agak sedikit kesulitan. Berbeda dengan yang lain (Madura United, red) yang tidak masuk ke babak final Piala Presiden, jadi mereka mungkin lebih siap,” tambah Djanur.

Apalagi, setelah lakoni Leg 2, Selasa (30/4/2019) nanti. Persebaya langsung dihadapkan pada jadwal Liga 1 2019 yang akan kick off 8 Mei.

Dimana, Laga Perdana Persebaya Liga 1 2019 akan jamu Tira Persikabo di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (11/5/2019).

“Kami tim pelatih harus pinter-pinter menyusun program, supaya semuanya dalam perform terbaik. Dan itu bukan hal yang gampang,” tutup Djanur.