Disebut Calon Ketua PSSI, Ara Lebih Memilih Urus Piala Presiden
Dorongan kepada Maruarar Sirait untuk menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus menguat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dorongan kepada Maruarar Sirait untuk menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus menguat.
Dalam sejumlah kesempatan atau perbincangan warganet, Maruarar dinilai sangat pantas untuk menjadi Ketua PSSI setelah sukses menjadi pengarah atau Ketua SC Piala Presiden tahun 2015, 2017, 2018 dan 2019.
Saat hal ini ditanyakan langsung kepada Maruarar, dengan tegas pembina sekolah sepakbola Tunas Merah Putih ini menjawab dengan dengan santai.
Maruarar mengatakan bahwa pengalamannya di dunia sepakbola belum banyak. Ia pun baru mengelola SSB Tunas Merah Putih.
"Silakan PSSI dikelola oleh sosok yang memakai hati dan profesionalitas. Sehingga sepakbola Indonesia semakin maju. Pengalaman saya masih sedikit urus bola. Saya lebih memilih untuk terus mengurus Piala Presiden saja," ungkap Ara, demikian ia disapa, saat dihubungi Rabu (2/1/2019) malam.
Maruarar menegaskan bahwa selama ini Piala Presiden memiliki visi sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Yaitu berjalan fair play dan tidak ada pengaturan skor.
Kedua, berjalan transparan sehingga publik tahu dari jumlah tiket yang terjual dan diumumkan langsung di sela pertandingan.
"Piala Presiden juga harus menjadi saran pembinaan atlet-atlet muda," ungkap Ara, yang merupakan tokoh pemuda yang dikenal dekat dengan para pimpinan aktivis mahasiswa dan kelompok milenial tersebut.
Selanjutnya, sambung Ara, dengan Piala Presiden ini maka industri sepakbola harus berjalan sehat, mulai dari klub, pemilik, manajemen, pemain, suporter, sponsor bahkan regulator.
Piala Presiden juga harus menggerakan ekonomi rakyat di bawah.
"Piala Presiden ini juga harus dapat menjadi hiburan rakyat yang berkualitas," demikian Maruarar.