TRIBUNNEWS.COM - Pekan 28 Liga 1 2019 menyajikan partai big match antara Arema FC vs Persija Jakarta yang berakhiran imbang dengan skor 1-1, Sabtu (23/11/2019).

Berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Persija Jakarta berhasil unggul lebih dulu lewat gol Marko Simic di menit 76.

Namun menjelang laga berakhir, ada keputusan kontroversial yang dilakukan wasit untuk memberikan penalti kepada tuan rumah Arema di menit 85.

Makan Konate yang melaju sebagai eksekutor penalti berhasil menjalankan tugasnya dan menjadi penyelamat tuan rumah dari kekalahan.

Dikutip Tribunnews.com melalui laman Persija, Pelatih Edson Tavares menilai timnya layak meraih tiga poin di laga ini, apalagi selama jalannya pertandingan Macan Kemayoran menguasai pertandingan.

“Saya merasa kecewa dengan hasilnya karena Persija sudah bermain bagus. Namun, hari ini kami harus bermain menghadapi 12 pemain,” ujar pelatih asal Brasil ini.

Pemain ke 12 yang dimaksud oleh Coach Tavares yakni wasit yang bertugas memimpin jalannya laga.

Dilansir dari situs resmi Liga Indonesia, Ikhsan Prasetya Jati merupakan wasit yang ditugaskan untuk memimpin laga yang digelar di Kanjuruhan kemarin sore.

Meskipun kecewa, Coach Tavres menilai permainan Riko Simanjuntak dan kolega sudah meningkat dan berharap akan terus konsisten di sisa akhir laga.

“Memang hasil imbang, tapi dari segi permainan kami sudah konsisten dan terus meningkat. Padahal hari ini ada beberapa perubahan komposisi pemain,” jelas pelatih Persija Jakarta itu.

Hal senada dilontarkan Tony Sucipto fullback andalan Macan Kemayoran yang kecewa dengan kepempinan wasit di atas lapangan.

“Kami mampu menguasai pertandingan. Namun, bisa dilihat sendiri seperti apa kepemimpinan wasit. Sangat merugikan kami,” kecam Toncip, sapaan karib Toni Sucipto.

“Setelah mampu mencetak gol, kami justru terkena penalti. Padahal bola terkena paha pemain belakang,” ia menandaskan.

Hasil imbang ini sama dengan hasil pertemuan kedua tim pada putaran pertama lalu.