Meski Kalah di Partai Final, Timnas Indonesia U-23 Perbaiki Prestasi di SEA Games
Meskipun kalah dari Vietnam, raihan perak pada SEA Games 2019 merupakan prestasi yang meningkat dari dua gelaran sebelumnya bagi Timnas Indonesia U-23
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Garuda Muda mendapatkan peluang pertama melalui sepakan jarak jauh Zulfiandi yang masih bisa diamankan kiper Vietnam.
Memasuki 5 menit laga pertama berjalan, anak asuh Indra Sjafri bermain lebih tenang dan menguasai bola sembari mencari celah untuk menghasilkan gol.
Adanya Sani Rizki terbukti memberikan dimensi penyerangan lain melalui lini kedua, pemain Bhayangkara FC ini menjadi opsi tambahan untuk menusuk pertahanan Vietnam.
Vietnam membalas, melalui penyerang sayap Tienh Linh yang mengincar sisi kanan gawang Timnas Indonesia yang dikawal Asnawi Mangkualam.
Park Hang-seo nampak melihat adanya celah di sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia yang kerap terlambat turun usai membangun serangan.
Vietnam nyaris unggul andai sontekan Hoang Duc tidak melebar dari gawang Nadeo Argawinata.
Tidak lama berselang, Tanh Duc Chinh kembali membahayakan gawang Nadeo Argawinata melalui sundulannya yang masih melambung dari gawang.
Evan Dimas harus ditarik keluar usai mengalami cidera pada kakinya usai diinjak oleh pemain belakang, Doan van Hau dan digantikan Syahrian Abimanyu.
Kedua tim nampak bermain sangat hati-hati, Indonesia bermain mengandalkan penguasaan bola, sedangkan Vietnam lebih menunggu untuk melakukan serangan balik.
Meskipun mengontrol bola, Indonesia masih belum mempu membahayakan gawang Vietnam di babak pertama.
Dan sebaliknya, dengan Timnas Indonesia banyak menguasai bola, Vietnam nyaris tidak bisa membangun serangan kecuali melalui serangan balik.
Vietnam akhirnya unggul, bermula dari kesalahan Asnawi Mangkualam yang melakukan pelanggaran di sisi kanan pertahanan, sepakan bebas sukses dikonversi menjadi gol oleh Doan Van Hau di menit 39.
Skor 0-1 menjadi hasil dari babak pertama.
Di babak kedua, Garuda Muda mencoba mengontrol tempo permainan, sembari mencari celah untuk menciptakan peluang di babak kedua.