Kendati minor dalm bertahan, namun Arema FC menjadi tim dengan paling produktif dalam mencetak gol.

Gelaran Liga 1 2019, Singo Edan menjadi tim paling banyak mengoyak jala lawan hingga 59 kali.

Capaian tersebut lebih baik dibandingkan Bali United sebagai kampiun musim 2019 dengan lesakan 38 kali.

Tentu hengkangny sejumal pemain pilar membuat Arema FC harus bergerak cepat mendatangkan pemain yang memiliki kapasutas yang mumpuni di dalam kotak pinalti.

Sejauh ini, Arema FC baru mendatangkan Kushedya Hari Yudo yang berposisi sebagai striker murni.

Musim lalu, Singo Edan bergantung melalui pada peran Makan Konate yang mampu tampil moncer.

Pemain asal Mali itu mengemas 16 gol dan 11 assist bagi tim dengan ciri khas warna biru itu.

Selain itu, Sylvano Comvalius menjadi striker yang mengemas lima gol dan delapan assist.

Ia dikabarkan telah hengkang dari publik Kanjuruhan dengan status pinjaman.

Mario Gomez masih memiliki tugas untuk mencari striker yang bagus nan mematikan ketika berada di dalam kotak pinalti.

Adapun Charis Yulianto selaku asisten platih mario Gomez menjelaskan alasan timnya banyak dihuni dan mendatangkan pemain muda.

Sebelumnya sudah banyak yang tahu kalau kita datangkan pemain muda. Tidak asal aja kami merekrut pemain," ungkapnya, seperti yang dilansir dari Kompas

"Pemain yang kami rekrut punya kualitas, mau bekerja dan tidak asal-asalan saja nanti semua akan terlihat di latihan," kata mantan bek andalan Arema.

Disinggung mengenai tipikal pemain yang didaratkan ke publik kanjuruhan, mantan palang pintu timnas Indonesia ia menyebut jika pemain yang diddatangkan maanjemen harus sesuai dengan gaya bermain Mario Gomez.