PSIS Semarang Latihan di Stadion Citarum, Hari Nur Yulianto dkk Masih Perlu Waktu Adaptasi
Penyerang PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto masih kurang nyaman terhadap kondisi lapangan Stadion Citarum.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Penyerang PSIS Semarang, Hari Nur Yulianto masih kurang nyaman terhadap kondisi lapangan Stadion Citarum.
Walaupun diklaim berstandar FIFA, dalam dua kali latihan di stadion berkapasitas 5.000 penonton itu, Hari Nur menyebut, ia bersama rekannya memerlukan waktu beradaptasi dengan lapangan sintetis Stadion Citarum Semarang.
Pemain berusia 31 tahun tersebut mengatakan, perlu sekira tiga hingga lima kali latihan agar bisa terbiasa dengan rumput sintetis.
"Saya kira pemain mungkin masih perlu adaptasi dengan lapangan rumput sintetis ini."
"Karena kebanyakan dari kami belum terbiasa dengan rumput sintetis."
"Mungkin butuh waktu tiga sampai empat hari untuk penyesuaian," katanya.
Lalu apa kendala yang membuat Hari Nur merasa kurang nyaman itu?
Menurut dia, kaki terasa cepat panas ketika berlatih di lapangan sintetis saat menggunakan sepatu bola.
"Agak terasa panas lama kelamaan. Ada sedikit lecet, seperti kapalan tapi masih aman," ucapnya.
Ia menyebut, untuk mengurangi kekurangnyamanan tersebut, pada saat melakukan pemanasan dan running dirinya menggunakan sepatu kets terlebih dahulu.
"Mungkin kalau buat running sebelum masuk ke latihan taktik lebih bagus pakai sepatu kets dahulu."
"Karena beda dengan lapangan alami. Ya intinya kami harus beradaptasi lagi main di lapangan sintetis ini," ucap Hari Nur.
Bagi Hari Nur, menjajal lapangan sintetis sebetulnya sudah tak asing baginya sebagai pesepak bola profesional.
Saat kompetisi Liga 2 musim 2017, di babak delapan besar yang saat itu di langsungkan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Hari Nur bersama PSIS Semarang menggunakan Lapangan Lodaya di Kota Bandung sebagai tempat latihan.
"Di Liga 2 pernah main di lapangan sintetis. Ketika di Bandung, latihan kami di Lapangan Lodaya," pungkas Hari Nur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.