Keragaman Permasalahan Pemain Timnas Indonesia, Mulai dari Dasar, Teknik, hingga Pola Makan
Kompleksitas Kesalahan Timnas Indonesia dari dasar, mulai dari teknik, nutrisi, hingga pola makan.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
2. Garuda Select
Skuat Garuda Select saat menghadapi Juventus U-17, Kamis (16/1/2020) malam WIB.
Garuda Select adalah program pengembangan bibit-bibit pesepak bola terbaik Indonesia yang kini masih remaja.
Ada 24 pemain yang diberangkatkan ke Eropa untuk menjalani pola pelatihan yang jauh berbeda dengan yang mungkin mereka dapatkan di dalam negeri.
Pada 21 Januari lalu, dua pemain Garuda Select, Bagus Kahfi dan Brylian Aldama sempat diberi kesempatan menjalani sesi latihan bersama klub Como 1907, salah satu klub Italia yang bermain di Serie C.
Sesi latihan tim Garuda Select II di pusat pelatihan di Como, Italia, Senin (20/1/2020).(Kompas.com/Alsadad Rudi)
Saat menjalani sesi latihan dengan para pemain Como itulah, baik Bagus dan Brylian merasakan ada intensitas latihan yang lebih tinggi dibanding yang biasa mereka rasakan.
“Intensitas latihan dan kecepatan dalam bermain lebih tinggi, Coach!” jawab Bagus kepada Walker.
“Passing mereka lebih keras dan tegas,” tambah Brylian pada saat yang bersamaan.
Walker terlihat menggangguk. Menurutnya, semakin tinggi level permainan, maka semakin cepat pula intensitas permainan.
Passing sebenarnya merupakan teknik dasar bermain bola di level dasar.
Tentu aneh memang melihat para pemain timnas Indonesia, yang notabene sudah bermain di kompetisi profesional, masih mengalami masalah seperti itu.
Baca juga: Bukan Teknik, Inilah Kekurangan Pemain Indonesia yang Sesungguhnya
Namun, masalah tersebut bisa jadi disebabkan karena para pemain timnas Indonesia menjalani pola latihan yang salah sejak level dasar.
Hal itulah yang pernah diungkapkan Timo Scheunemann, juru taktik asal Jerman yang kini jadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select.