Fabregas Ungkap Betapa Sulitnya Menjadi Kapten Arsenal, Akui Sering Menangis
Cesc Fabregsas mengungkapkan bagaimana sulitnya menjadi kapten di Arsenal.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Cesc Fabregsas mengungkapkan bagaimana sulitnya menjadi kapten di Arsenal.
Meskipun telah menjadi Legenda Arsenal selama delapan tahun membela klub berjuluk The Gunners ini, ternayata, Fabregas memiliki alasan yang cukup tragis ketika memilih meninggalkan tim yang saat itu masih diarsiteki Arsene Wenger.
Fabregas, yang datang ke Arsenal pada usia 15 tahun 2003 dari Barcelona, menjelaskan bagaimana tertekannya saat bermain di Arsenal.
Baca: Mikel Arteta Segera Selesaikan Masa Karantina, Arsenal Tetap Liburkan Skuat
Baca: Manchester United Disarankan Boyong Aubameyang dari Arsenal untuk Tambah Daya Gedor
Hal ini diungkapkan Fabregas karena dirinya ditunjuk sebagai kapten The Gunners pada usia yang relatif muda, yaitu 21 tahun pada 2008 lalu.
Dirinya tidak menyangkal tekanan yang dirasakannya sungguh besar dan selalu menangis ketika kalah.
"Saya menjadi kapten, saya selalu merasakan banyak tekanan pada diri saya sendiri."
"Saya harus memimpin tim ini untuk memenangkan sesuatu, saya memberikan segalanya, terkadang ketika pulang setelah kami mengalami kekalahan, saya akan menangis," terang Fabregas dilansir Sky Sports.
Dirinya sangat menderita dan sering sulit tidur ketika mengalami kekalahan meskipun rekan-rekannya bisa melupakan kekalahan tersebut.
Baca: Pusat Pelatihan & Akademi Arsenal Telah Dibuka Kembali hingga Kabar Tekini Mikel Arteta
Baca: Tottenham Hotspurs dan Arsenal Bakal Rebutan Dejan Lovren
"Saya dulu menderita, saya sering menghabiskan malam dengan tanpa tidur."
"Dan ketika anda mengalami kekalahan, di dalam bus anda seperti hancur ketika para pemain tertawa dan bisa memikirkan kemana mereka akan pergi setelah ini," jelas Fabregas.
Meskipun demikian, Fabregas tetap menikmati permainan yang ditunjukkan oleh Arsenal sat masih dipimpinnya.
"ini terjadi untuk beberapa tahun, kami memang menampilkan permainan sepak bola indah dan saya menikmatinya."
"Tapi saya selalu menaruh tekanan itu pada diri saya saat memimpin dan untuk melakukannya pada poin tertentu saya merasa kesepian," jelas Fabregas.
Selama membela Arsenal, Fabregas sudah mencatatkan 308 penampilan, mampu mencetak 59 gol dan menyumbang 92 assist.
Baca: Langkah Gesit Arsenal Saat Tahu Sang Pelatih Klub, Mikel Arteta Terjangkit Virus Corona
Baca: Pemilik Olympiakos Positif Corona dan Sempat Mampir ke Emirates, Laga Man City vs Arsenal Ditunda
Sementara prestasi yang berhasil dia sumbangkan untuk Arsenal adalah mampu membawa tim London Merah tersebut juara Piala FA pada 2005.
Setelah itu dirinya kembali ke Barcelona, klub masa kecilnya, namun permainan sang gelandang andalan Timnas Spanyol pada masa itu dianggap kurang berkembang dan akhirnya dibeli Chelsea
Justru saat dirinya bermain untuk Chelsea pada medio 2014-2019, Fabregas mampu menunjukkan permainan memukau dan mampu menyumbangkan gelar Liga Inggris yang tidak bisa diraihnya bersama Arsenal.
Pria asal Spanyol ini mampu menyumbang dua gelar Liga Inggris pada 2015 dan 2017 dan juga piala Liga Innggris pada 2015.
Baca: Mantan Kapten Manchester United Berikan Masukan Bagaimana Mengantisipasi Wabah Virus Corona
Baca: Manchester United Terus Berburu Jadon Sancho dari Borussia Dortmund
(Tribunnews/Haikal)