Pasca Pandemi Covid-19, Vincenzo Spadafora Ingin Reformasi Sektor Olahraga Italia
Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora berniat untuk mereformasi olahraga Italia ketika pandemi corona atau covid-19 berakhir.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bertepatan dengan Hari Buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, Vincenzo Spadafora menyampaikan keprihatinannya kepada para pekerja yang berjuang hidup di tengah pandemi corona.
Disampaikan dalam siaran Facebook, Vincenzo Spadafora mengatakan, "mereka yang berada di balik layar pantas dihormati."
Berkaca dari hal itu, dia berniat untuk mereformasi sektor olahraga Italia.
Baca: 20 Klub Serie A Liga Italia Berkomitmen Lanjutkan Musim 2019/2020
Baca: Nasib Serie A Liga Italia Musim Ini Bisa seperti Ligue 1 Prancis
"Saya menyampaikan pemikiran khusus kepada banyak pekerja olahraga yang serigkali bekerja tanpa mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan, jauh dari sorotan, sedangkan mereka melakukan tugas-tugas penting."
"Tak sedikit dari mereka yang kurang mendapatkan hak perlindungan dan lebih banyak rasa hormat yang pantas."
"Karena alasan inilah, ketika pandemi covid-19 berakhir, saya berkomitmen untuk mereformasi seluruh sektor olahraga Italia."
"Dan saya berterima kasih kepada seluruh staf yang telah mendukung saya dengan cara yang sangat baik, dengan mengutamakan kepentingan negara terlebih dahulu," kata Spadafora.
Baca: Liga Inggris akan Kembali Digelar pada 8 Juni 2020, Tunggu Keputusan Boris Johnson
Baca: Liga Italia Berpeluang Besar Dihentikan Karena Wabah Corona, Susul Liga Prancis dan Liga Belanda
Saat ini Spadafora tengah berpolemik dengan sepak bola Italia, karena dia tidak setuju untuk melanjutkan sisa kompetisi musim 2019/2020.
Dia sempat mendapat kecaman karena mencegah klub untuk menggelar latihan di kamp pelatihan mulai 4 Mei mendatang.
"Namun, saya selalu mengatakan bahwa melanjutkan pelatihan tidak berarti melanjutkan musim. Saya melihat melanjutkan Serie A sebagai kemungkinan yang semakin tidak mungkin."
"Benar, para pemain ingin melanjutkan latihan, tetapi jika saya presiden klub, saya akan memikirkan lebih lanjut tentang bagaimana memulai musim depan dengan aman."
"Prancis tidak akan menjadi liga terakhir yang memutuskan untuk berhenti di sini, dan ini bisa mendorong Italia untuk mengambil keputusan yang sama,"kata Spadafora kepada televisi La7, dikutip dari Football Italia.
(Tribunnews.com/Sina)