Belum Dipercaya Robert Alberts, Mario Jardel Tetap Bekerja Keras Agar Bisa Debut di Liga 1 2020
Meskipun demikian, Jardel tetap termotivasi untuk bekerja keras dan memaksimalkan latihan yang ia jalani.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
"Alhamdulillah lancar hingga saat ini.
Pelatih bantu menjelaskan semua program supaya pemain bisa melaksanakan. Jadi sangat terbantu," kata Jardel dikutip dari laman resmi Persib Bandung.
Adapun untuk pelaksanaan program latihan juga bisa disesuaikan dengan waktu ibadah puasa Ramadan bagi pemain yang menjalankan.
Tak terkecuali, pemain yang mengenakan jersey Persib bernomor punggung 66 ini melakukannya sambil menunggu waktu berbuka puasa.
"Latihannya jadi lebih seru dan terasa tidak berat walau intensitas meningkat di minggu ini," tambahnya.
Menurut Jardel, menjalani latihan pada bulan Ramadan bukanlah suatu kendala.
Bahkan, ia menyatakan bahwa puasa dan latihan tetap bisa dia lakukan dengan maksimal. Serta latihan menjelang berbuka menjadi ajang ngabuburitnya.
Baca: Mantan Pemain Persib dan Persija Pamit dari Klub Thailand, Prachuap FC
Baca: Selain Jalani Program Latihan dari Persib, Zulham Zamrun Tingkatkan Ibadah Selama Bulan Ramadhan
"Paling sekarang ngabuburit nya sambil latihan di rumah karena kita harus stay at home," kata Jardel dikutip Tribunnews dari laman Persib Bandung.
Lebih lanjut, pemain bernomor punggung 66 ini mengaku harus menjaga asupan makanan dan pola istirahat yang baik supaya dapat menunjang kegiatan dan latihan.
Kolak dan minuman manis lain menjadi menu wajib bagi Jardel selama berbuka puasa dan juga sahur.
“Pastinya yang manis-manis, kolak atau sirup, atau mungkin es campur. Kalau makan normal saja, sayur pastinya,” terangnya.
Mario Jardel harus menempuh jalan yang terjal hingga dapat bermain bersama Persib Bandung.
Pemain yang menempati posisi bek ini mengaku perjalanannya meniti karier tidak lah mudah dan harus melewati beberapa rintangan.
Bek kelahiran Bogor, 7 November 2000 ini mengawali karier nya dengan bergabung di Diklat Persib Bandung.