Libur Kompetisi, Joko Susilo Pasang Target Selesaikan Modul Sepak Bola Usia Dini
Modul yang dibuat Joko Susilo berdasarkan pengalaman pribadi menganalisis permasalahan sejak menjadi pelatih usia dini di Akademi Arema 2004-2006.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo memilih memanfaatkan waktu libur kompetisi akibat pandemi Covid-19 untuk merampungkan penyusunan modul pengembangan sepak bola usia dini.
Disampaikan pelatih akrab disapa Gethuk itu pada TribunMadura.com, keinginan ini sejatinya sudah ada dari dulu.
Namun, karena kesibukan di dunia kepelatihan menjadikannya tak ada waktu menyusun.
Libur panjang kompetisi di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi kesempatan emas baginya memenuhi keinginannya itu.
Baca: Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, Minta Liga 1 2020 Kembali Bergulir
Baca: Seandainya Liga 1 2020 Dimulai Kembali Agustus, Robert Alberts: Berikan Banyak Keuntungan
"Metode latihan pengembangan usia dini, saya bikin itu, baru sekarang ada kesempatan," terang Gethuk pada TribunMadura.com, Jumat (22/5/2020).
Dikatakan Gethuk, modul yang ia buat berdasarkan pengalaman dirinya menganalisis permasalahan sejak menjadi pelatih usia dini di Akademi Arema 2004-2006 lalu.
Selain itu, sebagian juga setelah menilisik permasalahan yang kerap ditemukan pelatih-pelatih sepak bola usia dini.
"Saya merasakan sendiri dulu waktu saya melatih akademi sering tanya, tapi belum mendapat jawaban," ucap Gethuk.
"Sekarang saya sudah kursus di AFC Pro, saya mencoba menulis jawaban itu agar mempermudah pelatih usia dini," tambah mantan pelatih Arema FC itu.
Dijelaskannya, modul yang ia susun untuk semua kelompok umur developmen usia dini, mulai dari grass root sampai di pra-senior.
Baca: Tio Nugroho Nilai Liga 1 Sebaiknya Tetap Dilanjutkan, Format Setengah Musim Lanjut 8 Besar Jadi Opsi
Meskipun Gethuk tidak memungkiri, saat ini sudah banyak referensi dari luar negeri.
Namun, tak jarang masih ia temui pelatih di akar rumput kesulitan, bingung bagaimana menentukan kurikulum latihan.
"Banyak referensi dari luar, kurikulum dari Ayak, Mancester, dan semuanya, dari kami Filanesia juga banyak. Tapi ini saya membuat metode untuk mempermudah, terutama teman-teman pelatih akar rumput," katanya.
Karena hanya berupa modul, tidak seperti buku pada umumnya, Gethuk katakan bahwa harus ada penjelasan langsung darinya sebagai pelengkap catatan.