Yeyen: Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia Masih Rundingkan Permintaan Klub Soal Gaji
Para klub meminta adanya negosiasi ulang dengan pemain dan offisal pelatih dikarenakan keuangan mereka yang pasti menurun akibat pandemi Covid-19.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena angkat bicara terkait permintaan klub yang ingin adanya negosiasi kontrak ulang dengan pemain dan offisial jika Liga 1 2020 kembali dilanjutkan.
Menurut Yeyen Tumena, APSSI belum bisa menjawab keinginan klub Liga 1 2020.
Para klub meminta adanya negosiasi ulang dengan pemain dan offisal pelatih dikarenakan keuangan mereka yang pasti menurun akibat pandemi Covid-19.
Kata Yeyen Tumena, APSSI sudah menuruti permintaan PSSI yang dimana klub hanya membayar gaji sebesar 25 persen selama kompetisi Liga 1 2020 dihentikan.
Ya, sebelumnya PSSI membuat keputusan tanpa berbicara terlebih dahulu dengan APSSI terkait pembayaran gaji di masa Covid-19.
Federasi Sepakbola Indonesia itu meminta klub untuk memotong gaji sebesar 75 persen sejak Maret sampai Juni 2020.
"Usulan APSSI untuk negosiasi ulang gaji jika kompetisi dilanjutkan karena sesuai aturan PSSI, pembayaran gaji sudah selesai di bulan Juni," ungkap Yeyen Tumena disela-sela jumpa pers APSSI, Kamis (4/6/2020).
Yeyen Tumena menambahkan, pemilik klub Liga 1 meminta PSSI untuk mengesahkan adanya pemotongan gaji ke pelatih dan pemain sebesar 50 persen jika kompetisi dilanjutkan kembali pada September mendatang.
Saat mendengar masukan PSSI, APSSI tidak langsung mengiyakannya karena harus membahas itu terlebih dahulu dengan pelatih-pelatih lainnya.
Meski klub-klub tidak mendapatkan pemasukan uang dari tiket pertandingan akibat tanpa penonton, PSSI siap memberikan subsidi.
PSSI akan mengeluarkan uang sebesar Rp 800 juta perbulan kepada klub selama kompetisi Liga 1 2020 bergulir.
"Kami meminta waktu untuk membahas ini dengan Exco APSSI dahulu," kata Yeyen Tumena.
Saat berkomunikasi dengan Exco APSSI, Yeyen Tumena mengatakan harus ada skala-skala tertentu terkait pemotongan gaji.
Sebab, pelatih dari level atas sampai bawah termasuk asisten pelatih, tim analis, masseur, dokter, dan kit man, berpatokan pada UMR.