Alasan di Balik Amarah Antonio Conte ke Inter Milan: Mata-mata dan Dualisme di Ruang Ganti
Antonio Conte mengamuk ke Inter Milan. Dia melontarkan kata-kata kaasr yang menyiratkan perpecahan di ruang ganti
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Menurut Condo, kalau terjadi di Juventus, kabar tersebut tidak akan bocor kepada publik, tetapi di Inter Milan berita ini menyebar ke mana-mana.
Conte diyakini juga sedang meminta kekuasaan lebih banyak di Inter Milan.
Condo sekali lagi menekankan bahwa Conte mengkritik apa yang sudah terjadi di Inter Milan sejak lama.
"Seolah-olah ada 2 tim di Inter Milan, yang satu dipimpin Giuseppe Marotta dan yang lain tidak."
Marotta bergerak terpisah dari Conte dalam menentukan strategi Inter Milan di bursa transfer.
Keinginan Antonio Conte di bursa transfer banyak yang tidak dipenuhi Inter Milan, dalam hal ini Giuseppe Marotta sebagai direktur teknik.
Persoalan ini secara tersirat dikonfirmasi Conte dalam wawancaranya dengan DAZN.
Baca: Akhiri Liga Italia Sebagai Runner-up, Romelu Lukaku Percaya Inter Milan Menuju Arah Kebangkitan
"Hanya saya yang tahu apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan Romelu Lukaku. Hanya saya yang tahu..," katanya.
Pada bursa transfer Januari lalu, perselisihan ini terjadi lagi.
Conte meminta Arturo Vidal, tetapi yang datang Christian Eriksen.
Sikap Conte terus membangkucadangkan Eriksen adalah pernyataan kerasnya kepada Inter Milan bahwa pemain ini tidak dia butuhkan.
"Pengalaman memperlihatkan bahwa jika sebuah klub melakukan apa yang diminta Conte, klub itu menang. Dia sedang menggunakan strategi itu," kata Condo.
Kontrak Conte dengan Inter Milan masih berlaku sampai 2022.
Namun, menyusul pernyataan kerasnya ini, hubungan Conte dan Inter Milan diklaim sejumlah media sudah sulit diperbaiki.
Massimiliano Allegri dan Mauricio Pochettino sudah disebut-sebut bakal menggantikan Conte setelah hanya satu tahun di Inter Milan.