Pelatih Persija Sindir Cara Instan PSSI Naturalisasi, Bisa Rusak Harapan Pemain Muda Indonesia
Pelatih Persija Jakarta U-20 Elite Pro Academy (EPA), Washiyatul Akmal sangat tidak setuju dengan rencana PSSI yang akan melakukan naturalisasi kepad
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Persija Jakarta U-20 Elite Pro Academy (EPA), Washiyatul Akmal sangat tidak setuju dengan rencana PSSI yang akan melakukan naturalisasi kepada beberapa pemain asal Brasil.
Kabar tersebut ramai diperbincangkan publik sepak bola di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Rencana PSSI melakukan naturalisasi terungkap dari presentasi yang dilakukan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dalam sebuah webinar dengan salah satu media beberapa waktu lalu.
Iriawan memaparkan cara-cara luar biasa yang akan dilakukan agar bisa meraih kesuksesan pada saat berlaga di Piala Dunia U-20 2021.
Salah satu caranya yaitu dengan melakukan nasionalisasi atau naturalisasi pemain muda yang memiliki usia emas.
"Kita akan melakukan ‘cara-cara luar biasa’ untuk meraih sukses prestasi pada Piala Dunia U-20 2021. Termasuk dimungkinkan untuk melakukan nasionalisasi atau naturalisasi pemain usia emas sebagai pesepak bola,” tulis pemaparan dari PSSI.
Kabar beredar, akan ada lima pemain muda asal Brasil yang akan dinaturalisasi oleh PSSI.
Hal itu dilakukan untuk membantu Timnas Indonesia pada saat berlaga di ajang Piala Dunia U-20 2021.
Akmal dengan tegas menolak dan tidak setuju dengan rencana melakukan naturalisasi pemain asal Brasil.
Menurut Akmal, rencana melakukan naturalisasi bisa merusak program yang telah dijalankan PSSI sebelumnya.
Terlebih, PSSI sudah menjalankan kompetisi untuk para pemain usia muda yakni Elite Pro Academy (EPA).
Hal itu menjadi percuma dijalankan jika PSSI akhirnya memilih melakukan proses naturalisasi untuk Timnas Indonesia.
"Saya sangat ga setuju (naturalisasi pemain Brasil), buat apa ada pembinaan dan ada kompetisi Elite Pro Academy yang sudah dijalankan sebelumnya," kata Akmal kepada TribunJakarta, Selasa (25/8/2020).