Juergen Klopp Harusnya Sudah Dipecat Liverpool Sejak 3 Tahun Lalu Lantaran Dua Hal Ini
karena Klopp bukan orang Inggris dan berkulit hitam, Barnes menyebut pelatih 53 tahun itu tetap dipertahankan Liverpool.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, seharusnya sudah dipecat oleh The Reds sejak 2017 karena dua alasan tertentu.
Liverpool sedang kembali ke masa kejayaannya di bawah pelatih asal Jerman, Juergen Klopp.
Musim lalu, Liverpool sukses keluar sebagai juara Liga Inggris 2019-2020 dengan sangat dominan.
Liverpool mampu menciptakan jarak yang cukup jauh dengan rival terdekat mereka, Manchester City, yaitu 18 poin.
Baca juga: BREAKING NEWS Pelatih AC Milan Stefano Pioli Positif Covid-19
Baca Juga: Sudah Jelas Joget Tanpa Masker dan Tak Jaga Jarak, Mo Salah Dibela Wali Kota
Semusim sebelumnya, The Reds bahkan berhasil meraih treble kontinental di bawah Klopp.
Liverpool mampu meraih trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Capaian tersebut membuat Klopp menjadi salah satu pelatih legendaris di Liverpool karena mampu membawa Liverpool mengakhiri puasa gelar Liga Inggris selama 30 tahun.
Akan tetapi, legenda Liverpool, John Barnes, memiliki pendapat lain soal nasib Klopp di Anfield.
Menurut Barnes, Klopp seharusnya bisa saja dipecat oleh Liverpool sejak 2017 lalu.
Hal itu dikarenakan penampilan Liverpool di bawah mantan pelatih Borussia Dortmund pada dua musim pertama tersebut tidak memuaskan.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia - Gol Tunggal Firmino Menangkan Brasil Tanpa Neymar dan Coutinho
Liverpool hanya finis di posisi kedelapan pada musim 2015-2016 dan posisi keempat pada 2016-2017.
Namun, karena Klopp bukan orang Inggris dan berkulit hitam, Barnes menyebut pelatih 53 tahun itu tetap dipertahankan Liverpool.
"Anda dapat menempatkan struktur pada tempatnya, tetapi sampai Anda mengubah persepsi Anda, tidak ada yang akan berubah," kata Barnes, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya menggunakan Klopp sebagai contoh. Seberapa sukses dia dalam dua tahun pertama dalam hal tertinggal 25 poin dari puncak? Tapi Liverpool percaya bahwa dia orang yang tepat."
"Dalam keadaan yang berbeda, dia akan kehilangan pekerjaannya. Jika dia berkulit hitam, dia akan kehilangan pekerjaannya dalam dua tahun pertama itu."
Baca juga: VIDEO Tarian Mohamed Salah di Sebuah Pesta Sebelum Positif Covid-19
"Jika dia adalah orang Inggris, dia akan kehilangan pekerjaannya."
"Di sinilah gagasan diskriminasi sedikit aneh karena ada sekelompok orang yang didiskriminasi di sepak bola Inggris dan level tertinggi di Liga Premier," ucap Barnes melanjutkan.
Peraih 2 gelar Liga Inggris bersama Liverpool itu juga menyebut bahwa anggota The Big Six saat ini hampir semuanya dilatih pelatih non-Inggris, kecuali Chelsea.
Namun, posisi Frank Lampard di Chelsea karena dirinya memiliki hubungan yang baik dengan klub.
"Sekarang, enam tim teratas tidak akan memiliki manajer kulit putih Inggris. Ya, Anda bisa mengatakan Frank Lampard, seperti yang dikatakan orang, tapi itu karena dia memiliki ikatan khusus dengan Chelsea dan itulah satu-satunya alasan dia mengelola Chelsea. Tapi di bawah keadaan berbeda dia tidak akan mendapatkan pekerjaan itu," ujar Barnes.