Dengan itu, AC Milan mendorong program Manifesto untuk Kesetaraan, Keragaman, dan Inklusi dapat dilaksanakan sesegera mungkin di sepak bola Italia.

"Stadion baru dapat memberi suasana kepada orang-orang bisa menonton sepak bola lebih aman," ungkap Ivan Gazidis.

"Stadion di Inggris memiliki teknologi di dalamnya, jadi lebih banyak orang dengan latar belakang ras, warna, dan orientasi seksual yang berbeda-beda."

"Selain itu, banyak anak-anak dan wanita mulai membanjiri stadion. Itulah yang perlu kami usahakan di sini, di Italia," tuturnya.

Ivan Gazidis menggaris bawahi perlunya program Manifesto untuk Kesetaraan, Keragaman, dan Inklusi segera dieksekusi.

Berkaca dari kasus di Inggris yang memerlukan waktu sekira 20 hingga 30 tahun untuk mengubah suasana dan atmosfer stadion menjadi lebih ramah.

Tanpa menghilangkan semangat fanatisme yang masih dalam batas wajar.

"Saya rasa Inggris sudah memulai hal tersebut dalam waktu lama," ucap Ivan Gazidis.

"Itu adalah proses yang harus dilalui. Proses yang bisa menghasilkan output luar biasa," tutupnya.

(Tribunnews.com/Guruh)