TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wajah baru Stadion Gelora 10 November (G10N) pasca direnovasi mendapat apresisasi dari mantan pemain Persebaya, Fandi Eko Utomo.

Anak kandung dari legenda Persebaya Surabaya, Yusuf Ekodono ini kebetulan mendapat kesempatan menjajal rumput baru di Stadion G10N bersama para legenda lainnya pada Sabtu (19/12/2020) kemarin.

Fandi Eko mengaku kondisi rumput di Stadion G10N sudah jauh berubah saat dia dulu berseragam Persebaya U-18 dan U-21 karena tak lagi ada genangan saat bermain dalam kondisi hujan.

Kebetulan saat uji coba digelar, hujan turun cukup lebat tapi kondisi rumput di stadion yang tahun depan akan dijadikan tempat latihan saat Piala Dunia U-20 itu tidak ada masalah.

"Dulu kalau hujan tanahnya ambles, sekarang sudah tidak karena tanahnya sudah padat," ujar Fandi Eko yang musim ini memperkuat PSIS Semarang, Senin (21/12/2020).

Komentar tidak jauh berbeda disampaikan pemain Bhayangkara Solo FC yang juga adik Fandi Eko Utomo, Wahyu Subo Seto yang menyebut rumput di Stadion G10N sudah layak menggelar pertandingan nasional.

Maklum, Pemkot Surabaya mengklaim telah mengganti rumput menjadi kualitas standart FIFA sehingga bukan cuma layak menggelar laga nasional, tapi juga layak untuk level internasional.

"Dulu pas saya masih di Persebaya junior dan Porprov pakai rumput gajah dan tanahnya lembek. Tapi kalau sekarang buat Liga 1 juga sudah bisa," ungkap Wahyu Subo Seto.

Testimoni positif juga diberikan beberapa legenda Persebaya yang hadir dan tegabung dalam Persebaya All Star seperti Jacksen F Tiago, Yusuf Ekodono, Mat Halil, Anang Ma'ruf dan lainnya.

Intinya mereka memeberikan apresiasi karena stadion sarat akan sejarah panjang ini mendapat renovasi mulai dari rumput, tribun, bahkan di ruang ganti pemain terdapat jacuzzi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Wajah Baru Stadion Gelora 10 November di Mata Mantan Pemain Persebaya Fandi Eko Utomo, https://jatim.tribunnews.com/2020/12/21/wajah-baru-stadion-gelora-10-november-di-mata-mantan-pemain-persebaya-fandi-eko-utomo.
Penulis: Ndaru Wijayanto
Editor: Taufiqur Rohman