Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman Jarang Dapat Menit Bermain, Apa yang Salah?
Apa yang membuat Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman sangat jarang dimainkan di klub Eropa?
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Jangan ke Tim Senior
Di Malaysia, kasus yang menimpa para pemain mudanya di klub Eropa disadari sebagai langkah yang salah.
Namun, Malaysia tetap sangat bergairah mengirimkan pemain mudanya ke klub Eropa.
Agen sepak bola ternama Malaysia, Effendi Jagan Abdullah, berpendapat, mengutus pemain berusia 20 tahun ke atas ke Eropa, apalagi ke tim utama, adalah langkah keliru.
Baca Juga: Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Gong Oh-Kyun Mengundurkan Diri?
Effendi adalah pemilik sekaligus Managing Director Action Football Asia Sdn Bhd, perusahaan yang berurusan dengan luar negeri dalam urusan pemain, pelatih, dan aktivitas olahraga internasional.
Menurut Effendi, pemain berusia antara 16 dan 18 tahun lebih mudah dipasarkan ke Eropa.
Effendi mengungkapkan, sebagian besar klub Eropa tak berminat merekrut pemain asal Malaysia karena berbagai kendala, seperti kualitas dan kesulitan adaptasi atau menyesuaikan diri.
“Menurut saya, sulit bagi pemain berusia 20 tahun ke atas untuk beradaptasi dan menarik minat klub-klub di Eropa dibandingkan dengan mereka yang berusia di bawah 18 tahun," tegas Effendi, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Utusan.com.my.
Pemain muda, imbuhnya, seharusnya memulai karier di klub Eropa dengan bermain bersama tim junior, bukan langsung dipaksakan ke tim utama atau senior.
Setelah matang, barulah pemain itu diserap ke tim utama.
Effendi menjelaskan, saat memulai dengan tim junior, pemain muda akan lebih memahami sistem dan pola permainan tim.
Baca Juga: Persija Jadi Klub Terpopuler di ASEAN, Kalahkan 9 Klub Termasuk Persib
"Skenario sepak bola klub-klub besar di Eropa adalah, mereka sendiri mencari pemain yang diinginkan karena memiliki pencari bakat di seluruh dunia," tutur Effendi.
Jadi, Effendi tak setuju dengan cara mengirimkan pemain muda langsung ke tim utama di Eropa, karena pasti membuat mereka sulit diturunkan atau mendapat kepercayaan dari pelatih.
Dari Indonesia, selain Egy dan Witan, Brylian Aldama dan Bagus Kahfi juga melangkahkan kaki mereka ke klub Eropa dalam usia 18 tahun.
Brylian ke klub utama Rijeka di Liga Kroasia, sedangkan Bagus menuju FC Utrecht di Belanda.
Bagus disebut-sebut tak akan ke tim senior FC Utrecht, tapi Jong Utrecht, yang bermain di kompetisi kasta kedua Liga Belanda.