Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Ahli Medis Simpulkan Kematian Maradona karena Tak Terima Perawatan yang Memadai

Ahli medis menyebut, Maradona tidak menerima perawatan medis yang memadai dan harus menjalani kehidupan sulit dan menyakitkan sebelum kematiannya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ahli Medis Simpulkan Kematian Maradona karena Tak Terima Perawatan yang Memadai
istimewa/Twiter
Legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, meninggal dunia, Rabu (25/11/2020) malam WIB. Ahli medis menyebut, Maradona tidak menerima perawatan medis yang memadai dan harus menjalani kehidupan sulit dan menyakitkan sebelum kematiannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Para ahli medis membeberkan kesimpulan terkait kematian legenda sepakbola, Diego Maradona.

Ahli medis menyatakan, Maradona tidak menerima perawatan medis yang memadai dan harus menjalani kehidupan sulit dan menyakitkan sebelum kematiannya.

Pria asal Argentina berusia 60 tahun itu dinyatakan meninggal dunia pada 25 November lalu karena serangan jantung.

Melansir Al Jazeera, kematian Maradona hanya berlangsung beberapa minggu pascaoperasi otak dan pembekuan darah.

Baca juga: Dugaan Maradona Diberi Bir dan Mariyuana Sebelum Meninggal, Ponsel Dicek, Dokter Bilang Si Gendut

Baca juga: Bukan Batman & Spiderman, Mendiang Maradona jadi Superhero Idaman Pablo Aimar

Diego Maradona ketika masih bermain untuk Napoli.
Diego Maradona ketika masih bermain untuk Napoli. (Dok. Goal)

Kepergian Maradona memantik masa berkabung nasional di Argentina dan di seluruh dunia.

Tak lama setelah kabar kematian sang legenda, jaksa penuntut umum Argentina mengumpulkan panel yang terdiri dari 20 ahli untuk menyelidiki penyebab kematian dan menentukan apakah ada kelalaian.

Ahli bedah saraf Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov dan psikolog Carlos Diaz pun diselidiki bersama dengan dua perawat, seorang koordinator keperawatan dan seorang koordinator medis.

Berita Rekomendasi

Dalam dokumen setebal 70 halaman, panel menyatakan pada Jumat (30/4/2021) Maradona meninggal sekira 12 jam sebelum dia ditemukan tewas di tempat tidurnya.

Penemuan ini dapat mengakibatkan kasus kematian yang salah dan hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.

"Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani DAM (Diego Armando Maradona) tidak memadai, kurang dan sembrono," kata laporan dewan medis tertanggal 30 Apri.

Laporan ini dibagikan kepada kantor berita Reuters oleh sumber yang dekat dengan penyelidikan.

"Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode nyeri yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00.30 pada 25 November 2020," tambah laporan itu.

Baca juga: Beredar Rekaman Suara Soal Diego Maradona Diberi Bir dan Mariyuana Sebelum Meninggal

Baca juga: VIDEO Begini Kondisi Diego Maradona Sebelum Meninggal, Ada Benjolan di Kepala

Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona bersama dokternya, Leopoldo Luque.Maradona meninggal pada Rabu (25/11/2020) setelah mengalami gagal jantung.(Diego Maradona Press Offive via AFP)
Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona bersama dokternya, Leopoldo Luque.Maradona meninggal pada Rabu (25/11/2020) setelah mengalami gagal jantung.(Diego Maradona Press Offive via AFP) (kompas.com)

Maradona menjalani operasi pada 3 November, empat hari setelah merayakan ulang tahun ke-60 di klub yang ia bina, Gimnasia y Esgrima.

Namun, dia tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk dan kesulitan berbicara.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
12
10
1
1
24
8
16
31
2
Man. City
12
7
2
3
22
17
5
23
3
Chelsea
12
6
4
2
23
14
9
22
4
Arsenal
12
6
4
2
21
12
9
22
5
Brighton
12
6
4
2
21
16
5
22
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas