Pemain Arema Harus Cukup Asupan Nutrisinya kata Eduardo Almeida
Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak aspek yang harus diperhatikan tim.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, banyak aspek yang harus diperhatikan tim.
Selain menerapkan protokol kesehatan setiap kali akan berlatih dan juga asupan sehari-hari.
Terkait asupan para pemain, Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida mengaku pihaknya merupakan pelatih yang juga mengedepankan soal nutrisi yang dikonsumsi para pemainnya.
Namun ia juga mengatakan, dirinya bukan sosok pelatih yang sangat ketat soal makanan, sebab ia paham yang dikonsumsi pemain lokal dan pemain asing, tak bisa lepas dari budaya makanan yang dimakan setiap hari.
"Di Arema tentu akan memperhatikan kondisi ini, fokusnya untuk mendapat nutrisi yang bagus. Tapi pemain itu juga punya kebiasaan makanan yang biasa mereka makan. Ketika itu nanti langsung disingkirkan tentu itu nanti akan membuat psikologis pemain tidak bagus. Makanan ini adalah budaya," kata Eduardo Almeida, Rabu (30/6/2021).
"Sama seperti orang Eropa yang biasa makan spageti ataupun daging, ketika di Indonesia akan makan itu," tambahnya.
Eduardo Almeida tentu terbilang lebih 'longgar' soal makanan, dibanding dua mantan pelatih asing Arema, Robert Rene Alberts dan Milomir Seslija.
Kedua pelatih ini dikenal sebagai sosok pelatih yang menerapkan aturan ketat soal makanan.
Khusus untuk Milomir Seslija,pemain tidak boleh banyak makan gorengan, salah satunya nasi goreng.
Apalagi ketika mendekati pertandingan. Hal ini diberlakukan untuk menjaga stamina pemain.
Aturan ini berbeda dengan aturan yang diberlakukan Eduardo Almeida. Bagi Eduardo, pemain di Liga 1 tentu sudah paham bagaimana harus menjaga stamina dan kondisi mereka, terkait asupan yang mereka makan.
"Untuk aturan tetap akan kami berlakukan. Tapi kami juga menghormati apapun makanan yang dimakan pemain, selama itu tidak melanggar makanan yang sudah ditetapkan," jelas pelatih asal Portugal itu.