Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Tak Berselebrasi Usai Blok Tendangan Bukayo Saka, Donnarumma: Saya Tidak Menyadari Italia Menang!

Gianluigi Donnarumma mengaku dia tidak melakukan selebrasi sesaat setelah memblok tendangan Bukayo Saka. Alasannya, karena tidak tahu Italia menang.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Tak Berselebrasi Usai Blok Tendangan Bukayo Saka, Donnarumma: Saya Tidak Menyadari Italia Menang!
LAURENCE GRIFFITHS / POOL / AFP
Penjaga gawang Italia Gianluigi Donnarumma (tengah) melakukan selebrasi bersama rekan satu timnya setelah memenangkan pertandingan final sepak bola UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. 

Italia memang dikejutkan dengan gol cepat tuan rumah. Di menit kedua, umpan silang Kieran Trippier dari sisi kanan mengarah ke Luke Shaw yang tak terkawal di tiang jauh.

Shaw menyambar bola tanpa bisa dicegah Donnarumma. Kiper berusia 22 tahun ini tampak kaget dengan serangan kilat tersebut, dan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

Setelah itu, Inggris memilih bertahan total, dan Italia mendominasi penguasaan bola sampai 62 persen. Giliran kiper Inggris, Jordan Pickford yang harus berakrobat menyelamatkan gawangnya dari ancaman serangan tim Azzurri. Pickford tercatat melakukan lima kali penyelamatan.

Namun, gawang tim Tiga Singa akhirnya bobol juga pada menit ke-67. Bermula dari sepak pojok, terjadi kemelut di depan gawang. Marco Verratti menyundul bola yang masih bisa ditepis Pickford, bola membentur tiang gawang, dan disambar oleh Leonardo Bonucci. Gol!

Setelah skor imbang 1-1, Inggris mulai berusaha bermain lebih terbuka. Tapi Italia yang bermain lebih terorganisir, beberapa kali mendapat peluang yang bisa dipatahkan penampilan gemilang Pickford. Skor 1-1 bertahan sampai babak tambahan, dan laga pun berlanjut ke adu penalti.

Di momen inilah Donnarumma menunjukkan kepahlawanannya. Sosoknya yang tinggi besar, karakternya yang tenang, dan dingin, membuat para algojo timnas Inggris tampak gugup, dan lupa bahwa sang kiper sebenarnya baru berusia 22 tahun.

Inggris sempat di atas angin setelah tendangan Harry Kane, dan Harry Maguire gagal ditahan Donnarumma. Sebaliknya, Andrea Belotti gagal, yang membuat skor jadi 2-1.

Berita Rekomendasi

Tiba giliran penendang ketiga Inggris, Marcus Rashford. Gigio menjulang di bawah mistar, dan mengayun-ayunkan kedua tangannya yang lebar. Gerakannya sepertinya memprovokasi Rashford hingga ia menendang jauh ke sudut kiri, yang sayangnya membentur tiang gawang.

Keuntungan kini di tangan Italia setelah Leonardo Bonucci, dan Federico Bernadeschi sukses menjebol gawang Pickford. Dan Donnarumma menunjukkan kelasnya setelah mengeblok tendangan Jadon Sancho, dan terakhir tendangan Bukayo Saka untuk membawa kemenangan Italia 3-2.

Donnarumma pun tenggelam dalam pelukan rekan-rekannya. Sang kiper yang musim depan meninggalkan AC Milan untuk bergabung Paris Saint-Germain ini menangis tersedu-sedu.

"Gol cepat itu bisa membunuh kami, tapi kami bukan orang seperti itu. Kami adalah tipe pria yang tidak pernah menyerah. Kami tidak memberi satu inci pun. Kami adalah skuat yang fantastis dan kami pantas mendapatkan semua ini,” kata Donnarumma dengan bergetar dikutip dari situs UEFA.

Di semifinal lalu, saat Italia menyingkirkan Spanyol lewat adu penalti 4-2, adalah Gigio juga yang menjadi pahlawan setelah menepis tendangan Alvaro Morata. Dua kali jadi pahlawan tim, dia pun kemudian didapuk sebagai pemain terbaik Euro 2020.

Sepanjang sejarah Euro, satu-satunya kiper yang pernah meraih gelar pemain terbaik ini sebelumnya adalah kiper legendaris Denmark di Euro 1992, Peter Schmeichel, yang membawa tim "Dinamit" juara saat itu.

"Ini malam yang luar biasa. Jika saya pemain terbaik turnamen itu juga berkat (Leonardo) Bonucci dan Chiellini. Kami luar biasa, kami sangat bahagia,” kata Donnarumma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas