Riccardo Scirea, Putra Legenda Juventus, Kunci Permainan Si Nyonya Tua di Balik Layar
Riccardo Scirea, putra Gaetano Scirea, kini menjadi analis taktik untuk Juventus
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Tetapi, beberapa pelatih enggan mengikuti kelas ini, dan hanya segelintir yang mengikuti kelas tersebut diantaranya Vincenzo Montela, Antonio Gagliardi dan tentu saja Riccardo Scirea .
Di saat yang sama Juventus sedang dalam masa terpuruk usai degradasi ke Seri B karena kasus Calciopoli.
Ketika kembali ke Serie A, perubahan besar terjadi, Agnelli menjadi Presiden klub.
Ia menunjuk Fabrizio Paratici dan Bepe Marotta di jajaran direksi.
Riccardo Siccera masuk sebagai akuntan klub sejak 2004, berpindah tugas menjadi staf analisis Juventus pada 2007.
Perlahan, ia memiliki perang penting di Juventus.
Ia melatih tim muda Juventus di bawah usia 11 tahun, di sinilah Riccardo mulai menerapkan analisis performa untuk pemain.
Hingga akhirnya pada 2012, ia menjadi kepala analisis Juventus.
Bergabung dengan Riccardo Scirea sebagai kolaborator teknis adalah Roberto Baronio dan Antonio Gagliardi.
Yang pertama pernah menjadi pelatih tim nasional Italia U-19, sedangkan yang terakhir pernah menjadi analis pertandingan untuk tim senior yang sukses membawa Italia juara Euro 2021.
Seberapa vital tugasnya?
Salah satu yang mengesankan adalah taktiknya ketika Juventus berjumpa Real Madrid di Semifinal Liga Champions 2014/2015.
Skema Juventus yang merupakan 4-4-2 saat itu berubah menjadi 4-3-1-2, dengan duet Morata-Tevez di depan.
Tetapi satu gelandang serang di belakangs stiker adalah Arturo Vidal, yang saat itu berfungsi menekan Kross untuk tidak bisa mengkreasi serangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.