Petuah sang Legenda untuk AC Milan Arungi Liga Italia: Rossoneri Baru Calon, Bukan Favorit Juara
Pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi, menyebut bekas klubnya itu belum saatnya disebuts ebagai favorit juara Liga Italia, baru calon.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Petuah diberikan oleh pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi kepada bekas klubnya itu.
Arrigo Sacchi mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi AC Milan bakal lebih sulit di musim 2021/2022 ketimbang musim sebelumnya.
Ambil bagiannya Rossoneri di Liga Champions juga menjadi tugas ekstra bagi Stefano Pioli untuk meramu strategi timnya.
Baca juga: Fakta Trisula Retak Inter Milan - Upaya Bikin Senang Inzaghi & Wajah Baru Attacante Si Ular Besar
Baca juga: Mengenal Yacine Adli - Gebetan AC Milan yang Hobi Bermain Piano, Judo dan Pengagum Zidane
AC Milan memang tengah menyusun kembali puing-puing kejayaan yang pernah mereka miliki.
Namun cara yang ditempuh Il Diavolo Rosso tak seperti kebanyakan tim elite Eropa lainnya yang mengandalkan kekuatan finansial.
Rossoneeri memilih untuk memegang tagline: 'percaya proses' dalam meniti jalur kesuksesannya.
Stefano Pioli selaku Allenatore AC Milan menyusun kekuatan dengan kombinasi pemain muda dan berpengalaman.
Pemain muda lebih dominan ditonjolkan Il Diavolo Rosso, mengingat proyek yang mereka jalankan memang untuk jangka panjang.
Arrigo Sacchi pun menyetujui apa yang dilakukan oleh AC Milan. Demam belanja jor-joran dengan harga selangit bukan sesuatu hal yang wajib dilakukan oleh sebuah klub.
"Dengan cara yang positif. Sebuah grup muda dengan beberapa elemen yang lebih matang, seperti Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud. Sebuah proyek yang saya setujui," tukas Sacchi, seperti yang dikutip dari laman Pianet Milan
Lebih lanjut, mantan pelatih Timnas Italia itu juga menyoroti hal apa saja yang dibutuhkan oleh Rossoneri dalam mengarungi musim baru Liga Italia.
"Antusiasme. Itu membuat perbedaan di kejuaraan terakhir, ketika grup melampaui batas mereka."
"AC Milan memang tak memiliki skuat semewah Juventus, namun Rossoneri bisa mengatasi kekalahan kualitas individu pemain dengan kekompakan tim," terangnya.
Rossoneri memang menunjukkan progres permainan dalam dua musim terakhir.