AS Roma vs AC Milan: Menagih Mulut Besar Mourinho & Menanti Rekor Gol Ibrahimovic di Liga Italia
Dua tim yang bertengger di papan atas, AS Roma dan AC Milan akan saling sikut di kandang I Gialarossi, Stadion Olimpico.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Datangnya Mourinho dan pemain-pemain baru membuat Roma sekarang dinilai jauh lebih meyakinkan ketimbang musim lalu, saat dilatih Paulo Fonseca.
Start Mourinho bersama Giallorossi jauh lebih baik daripada Fonseca yang di musim lalu terseok-seok di awal musim.
Setidaknya, AS Roma memiliki identitas permainan yang membawa mereka menjadi salah satu tim yang diperhitungkan untuk meraih scudetto musim ini.
The Special One pandai betul dalam memaksimalkan kualitas pemain. Beberapa pemain Roma mampu dibuat Mourinho tampil lebih menjanjikan.
Bersama Mourinho, Giallorossi bermain dengan skema 4-2-3-1, skema itu hampir mirip seperti apa yang dia tunjukkan bersama Spurs musim lalu.
Namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam Mourinho memanafaatkan kualitas pemainnya.
Di Roma ia memiliki gelandang box to box yang dapat mencetak gol, sedangkan di Spurs tidak.
Orang itu adalah Jordan Veretout, Sebagai gelandang box to box, Veretout tidak hanya diandalkan Mourinho untuk menjelajah lini tengah, namun juga mencetak gol.
The Special One memberi kebebasan kepada Veretout untuk bergerak dalam posisi yang lebih tinggi ketimbang gelandang serang, itu membuat Veretout berada tepat di belakang Abraham dan Pellegrini.
Hasilnya pun terbukti, dengan strategi tersebut, Veretout menjadi salah satu gelandang paling subur di Liga Italia musim ini dengan torehan empat gol.
Selanjutnya, ada nama Lorenzo Pellegrini, pemain asal Italia tersebut juga dibuat Mourinho menjadi gelandang yang rajin mencetak gol, sang gelandang sukses menjadi pemain tengah paling subur di Liga Italia musim ini dengan torehan lima gol.
Pellegrini yang sebelumnya lebih dimaksimalkan sebagai penyuplai bola, berubah menjadi gelandang yang lebih banyak berada di kotak penalti.
Permainan pragmatis Mourinho membuat ia tak terlalu butuh seorang playmaker yang kuat dalam membagi bola, itu yang membuat Pellegrini dialihfungsikan menjadi penyerang lubang.
Selain memaksimalkan dua pemain gelandangnya, The Special One juga tak lupa memoles pemain termahal mereka, Tammy Abraham.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.