AS Roma vs AC Milan: Menagih Mulut Besar Mourinho & Menanti Rekor Gol Ibrahimovic di Liga Italia
Dua tim yang bertengger di papan atas, AS Roma dan AC Milan akan saling sikut di kandang I Gialarossi, Stadion Olimpico.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Hadirnya juru gedor asal Swedia tersebut lantas diharapkan dapat mendongkrak posisi Milan agar naik dan bersaing di papan atas.
Dan benar saja, sejak kedatangan Zlatan, Milan berhasil tampil membaik hingga finis di urutan ke-6 klasemen akhir Liga Italia.
Dengan sumbangan 10 gol dan 5 asis dari 18 laga untuk Milan di Liga Italia, Zlatan mampu membawa Rossoneri kembali berkompetisi di liga Europa.
Lalu, di musim selanjutnya (2020/2021), prestasi lebih mentereng pun diukir.
AC Milan dibawanya kembali berkompetisi di Liga Champions setelah tujuh tahun lamanya.
Rossoneri mampu tampil bertaji dengan finish di peringkat kedua dibawah Inter Milan yang meraih Scudetto.
Zlatan yang saat itu berusia 39 tahun, memberi kontribusi 15 gol dan 2 assist dari 19 pertandingan bersama tim yang bermarkas di San Siro tersebut.
Usia Zlatan sekarang memang tidak lagi muda. Tapi, dengan rekam jejaknya sebagai bomber veteran yang tajam, tak berlebihan jika menaruh harapan kepada striker bernomor punggung 11 tesebut.
Zlatan adalah bomber tersubur terakhir yang dimiliki Milan. Penyerang lain sili berganti didatangkan Rossoneri namun, tak ada satupun yang berhasil setajam dirinya.
Nama-nama seperti Giampaulo Pazzini, Mario Balotelli, Luiz Adriano, Fernando Torres, Alessandro Matri, Carlos Bacca, Patric Cutrone, Andre Silva, Gonzalo Higuain, hingga Krzysztov Piatek, tak ada yang berhasil menandingi gelontoran gol Zlatan untuk Milan.
Bahkan, sebelum Zlatan kembali bermain untuk Milan, dirinya masih menjadi top skor Rossoneri dalam dekade ini dengan torehan 86 gol, hanya Carlos Bacca yang mendekati torehan gol Zlatan dengan sumbangan 31 gol.
Dari rentetan hasil minor yang Milan alami dari musim ke musim, belasan striker yang didatangkan dengan sia-sia, Zlatan datang sebagai juru selamat dengan mengantar Milan berada di level yang sebenarnya.
Tujuan sang striker di malam nanti jelas untuk membawa pulang tiga poin di kandang AS Roma, sekaligus mencetak gol agar mampu mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai striker asing dengan jumlah gol paling banyak di Liga Italia.
(Tribunnews.com/Deivor)