Masalah Juventus, Pragmatisme Allegri, Kesulitan Chiesa dan Dybala, hingga Skema Low Block
Pragmatisme Allegri menjadi masalah untuk lini depan Juventus, filosofi Il Gioco all’Italiana menjadi boomerang untuk Dybala
Penulis: Gigih
Editor: Drajat Sugiri
Ini yang diterapkan Juventus bersama Allegri, terbukti, bagaimana Juventus, adalah tim yang paling minim menekan di daerah lawan dengan hanya 256 kali.
Angka ini membuat Juventus sama dengan Bologna dan Hellas Verona.
Idealnya, lini serang, akan terbantu dengan adanya kreasi atau penciptaan peluang untuk mencetak gol, dan Juventus tidak melakukan itu.
Di laga melawan Sassuolo, Juventus yang turun dengan Federico Chiesa, Alvaro Morata dan Paulo Dybala di lini serang, terlalu statis karena minimnya pasokan bola.
Praktis, ketiganya hanya mendapatkan situasi bola lambung yang sangat mudah dipatahkan lini belakang Sassuolo.
Baca juga: Hasil Liga Inggris, Manchester United Permalukan Spurs, Ronaldo Selamatkan Nasib Solskjaer
Gol dari Juventus juga merupakan situasi bola mati yang diselesaikan oleh Winston McKennie, menggambarkan bagaimana Juventus kesulitan menciptakan peluang dan berkreasi di sepertiga daerah pertahanan lawan.
Masalah ini juga tidak berasal hanya dari satu laga, di pertandingan melawan Inter Milan, mereka juga memiliki masalah kreatifitas di lini depan.
Juventus, baru bisa mengubah permainan ketika Federico Chiesa dan Paulo Dybala dimasukkan.
Ini tentu bukan kabar yang baik untuk Juventus, dengan tren di lini depan yang masih belum memiliki solusi sejauh ini.
Filosofi Il Gioco all’Italiana, tentu harus dikembangkan oleh Juventus dan Allegri, karena tugas lini depan yang hanya diberikan kepada satu dua pemain akan menjadi boomerang untuk meraih Scudetto di akhir musim.
(Tribunnews.com/Gigih)