Mochamad Iriawan: Pastikan Petugas Berompi Satgas Anti Mafia Bola di Lapangan Bukan Bodong
Mochamad Iriawan memastikan bahwa petugas yang mengenakan rompi Satgas Anti Mafia Bola saat pertandingan Liga 1 berlangsung bukan lah bodong.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan bahwa petugas yang mengenakan rompi Satgas Anti Mafia Bola saat pertandingan Liga 1 berlangsung bukanlah bodong.
Seperti diketahui, sebelumnya Warganet sempat bertanya-tanya mengenai satgas Anti mafia bola di pinggir lapangan, pasalnya Satgas Anti Mafia Bola sendiri sudah bubar pada tahun lalu.
Kemudian permasalahan itu juga sempat diangkat oleh program Mata Najwa yang juga menanyakan hal serupa.
“Untuk satgas anti mafia bola yang kemarin ramai juga di media sosial akhirnya kami angkat bicara, dalam perjanjian kerja sama pasal 20 itu jelas, satgasnya memang sudah berhenti tapi untuk preventif mereka di lapangan itu mereka bukan bodong, itu anggota kepolisian dan ada surat perintahnya,” kata Iriawan, Sabtu (6/11/2021) di Kantor PSSI, Jakarta.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menjelaskan petugas yang mengenakan rompi Satgas Anti Mafia Bola itu bertugas untuk menjaga wasit sebelum pertandingan.
Langkah itu diambil agar wasit bisa menjalankan tugasnya dengan benar dan tidak terpengaruh adanya praktik pengaturan skor, terlebih di musim ini pendapatan wasit sudah dinaikkan dua kali lipat.
“Tidak mungkin lah masa kita membohongi publik, apa tugasnya? ya mereka mengawasi terutama wasit, makanya sebelum tanding wasit itu di tempel, diberitahu. Saya berapa kali memberitahu wasit, kami jangan macam-macam sementara uang (gaji) kamu kami naikkan, berbuat baik saja. Insya Allah kami naikkan (gaji) kembali, kemudian kalau ada yang ancam kamu, saya ada di belakang kamu,” ujarnya.
Terakhir, Iwan Bule kembali meyakikan bahwa petugas yang berjaga sebagai Satgas Anti Mafia Bola bukan lah masyarakat sipil, melainkan petugas kepolisian yang telah diberikan arahan khusus.
“Jadi satgas anti-mafia bola di lapangan itu apa? Benar atau tidak? Sipil pakai rompi? Jelas bukan, masa saya mau mengorbankan pangkat saya bintang 3 untuk membohongi publik dengan satgas bodong, tidak mungkin lah. Saya pertaruhkan ke PSSI ini,” tegasnya.