3 Alasan Arema FC Tak Butuh Makan Konate - Efek Si One Man Club dan Raja Tekel BRI Liga 1
Arema FC memiliki tiga alasan kuat mengapa mereka tak membutuhkan jasa Makan Konate untuk mengarungi BRI Liga 1.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Arema FC terus menunjukkan progres yang baik dalam setiap laga di BRI Liga 1 2021.
Tak heran peningkatan performa Singo Edan membawa mereka menduduki tangga ketiga klasemen sementara.
Namun klub yang dimiliki Crazy Rich Malang, Gilang Widya Pramana ini tak puas begitu saja.
Arema FC menyasar sejumlah nama pemain untuk menambah daya dobrak permainan tim.
Satu di antara amunisi tambahan yang bisa merapat ke Singo Edan ialah Makan Konate.
Baca juga: Bedah Kualitas PSIS Semarang Makin Ngeri Punya Konate & Silva Connection, Auto Juara BRI Liga 1?
Baca juga: Jadwal BRI Liga 1 2021 Pekan ke-12, Live Indosiar, Laga Persib Bandung, Arema FC dan PSIS Semarang
Pemain yang mengemban tugas sebagai gelandang serang ini bukan sosok asing bagi Arema FC dan Aremania.
Ia pernah menorehkan kenangan manis saat membela panji Arema FC di musim 2018 hingga 2020.
Sejumlah sinyal "kepulangan" Makan Konate ke Tanah Air mulai bermunculan.
Rumor yang berhembus kembalinya Makan Konate juga diperkuat dengan kontraknya di klub Liga Malaysia, Terengganu FC yang segera usang.
Pemain asal Mali ini akan habis masa baktinya pada November 2021. Situasi ini membuat sejumlah kontestan BRI Liga 1 berbondong-bondong untuk mendapatkan tanda tangan pemain 30 tahun tersebut.
PSIS Semarang, Persib Bandung dan Arema FC dipandang sebagai klub yang berkesempatan besar memperoleh jasanya.
Namun khusus Singo Edan, dari berbagai analisis, klub asal jawa Timur ini dinilai tak membutuhkan eks pemain Persebaya Surabaya tersebut.
1. Kehadiran Sosok One Man Club
Siapa lagi jika bukan Dendi Santoso. Ia dapat mengemban tugas sebagai gelandang serang Arema FC.
Dendi memang awalnya memiliki posisi natural sebagai winger. Namun seiring bertambahnya usia, Dendi mengalami transformasi posisi bermain.
Dalam beberapa musim terakhir, Dendi Santoso lebih banyak bermain sebagai gelandang.
Ia memiliki kemiripan area jelajah permainan seperti Makan Konate.
Tak hanya piawai dalam memberikan umpan kejut, namun kecepatan Dendi Santoso dapat ia gunakan menyisir sisi sayap.
Soal mencetak gl, Dendi juga memioliki atribut tersebut untuk menjadi pemecah kebuntuan ketika lini depan mengalami deadlock.
2. Performa Makan Konate
Pemain asal Mali ini memang memiliki kenangan manis semasa membela Persib, Arema FC dan Persebaya.
Namun performa Konate di Terengganu FC jauh dari kata menawan.
Ia hanya mengemas satu gol dan enam assist dari 20 penampilan.
Torehannya ini masih kala membela Singo Edan di musim 2018/2019.
Eks pemain PSPS Pekanbaru itu membukukan 18 gol dan 11 assist.
Penurunan performa Konate menjadi alasan manajemen Arema FC wajib meninjau kembali untuk mendatangkan sang pemain.
3. Raja Tekel BRI Liga 1
Siapa lagi jika bukan Renshi Yamaguchi. Kuatnya pertahanan Arema juga tak lepas dari hadirnya sosok Renshi sebagai gelandang bertahan.
Memang perannya tak terlihat saat menyerang, tapi ketika bertahan pemain asli Jepang itu menjadi orang pertama yang bakal merebut bola dari kaki lawan.
Menariknya, pada seri 2, pemilik jersey bernomor punggung 8 itu tak cuma menjadi raja tekel sebanyak 32 kali, tapi juga berkontribusi dalam penyerangan.
Dua assistnya untuk gol Arema sudah cukup menjadi bukti.
Kemitraannya bersama Hanif yang semakin padu dinilai sangat disayangkan jika harus menjadi tumbal kedatangan Makan Konate.
Catatan saja, jatah empat slot legiun asing Singo Edan semuanya sudah terisi.
(Tribunnews.com/Giri)