Masalah Lini Depan Arsenal, Aubameyang Ringkih & Mandulnya Lacazette, Rekrut Striker Titisan Drogba?
Performa lini depan Arsenal yang masih jauh dari kata tajam, pasukan Arteta hanya mampu menciptakan 13 gol dari 11 pertandingan Liga Inggris.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
"Dia (Antonio) bisa membuat perbedaan nyata untuk Arsenal, namun West Ham akan gila jika menjualnya," kata Campbell dilansir The Sun.
Ya, Antonio namanya semakin dikenal sebagai striker kelas atas eropa, dirinya sudah menorehkan enam gol dari sembilan pertandingan musim ini bersama West Ham di Liga Inggris.
Antonio pun berada di daftar top skor Liga Inggris, namanya hanya kalah dengan Mohamed Salah dan Jamie Vardy yang telah mengemas 10 dan tujuh gol.
Pemain asal Jamaika tersebut mampu mempertahankan performa apiknya bersama The Hammers yang ia tunjukan pada paruh musim lalu.
Ia merupakan top skor sepanjang masa The Hammers dengan torehan 51 gol, empat gol lebih banyak dari legenda West Ham, Paulo Di Canio.
Semenjak itu, namanya pun terus dikait-kaitkan dengan salah satu striker terbaik di Liga Inggris, Didier Drogba.
Sempat bermain sebagai bek kanan di beberapa musim Liga Inggris, Antonio mampu berubah menjadi bomber subur setelah West Ham dinahkodai oleh David Moyes.
Ia dijadikan Moyes striker karena saat itu The Hammers harus ditinggal oleh Marco Arnautovic yang memilih pinangan tim Liga China, Shanghai Port.
Serta, melempemnya performa striker baru West Ham pada saat itu, Sebastian Haller.
Ditopang oleh pemain-pemain cepat seperti Said Benrahma, Jarod Boben dan Pablo Fornals. Dan dengan formasi jitu 4-2-3-1 milik Moyes.
Antonio bukan lagi bek kanan medioker yang tampil angin-anginan, melainkan bomber murni yang namanya diperhitungkan untuk menjadi topskor Liga Inggris.
Pertanyaannya, apa kemampuan Michail Antonio hingga mampu menjadi striker kelas atas?
Michail Antonio adalah striker dengan kemampuan finishing yang ciamik, ia mampu dengan tenang melesatkan gol ke gawang lawan.
Antonio tidak terlalu butuh peluang besar agar mencetak gol, karena ia mampu memanfaatkan peluang sekecil mungkin untuk dapat ia sarangkan ke gawang lawan.