Safee Sali, Alumnus Arema FC & Kisah Mimpi Buruk Timnas Indonesia di Piala AFF 2010
Flashback cerita pahit Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 dan petualangan Safee Sali di Pelita Jaya dan Arema Cronus yang antiklimaks.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Jelang laga pamungkas fase Grup B Piala AFF 2021 yang mempertemukan Timnas Indonesia melawan Malaysia, Minggu (19/12/2021), nama Safee Sali kembali mencuat ke permukaan.
Sebelumnya mantan penyerang Timnas Malaysia ini sempat melontarkan prediksi yang membuat pendukung skuat Garuda merah telinganya.
Dia memprediksi bahwa Timnas Indonesia tak bakal lolos bisa lolos fase grup Piala AFF 2021.
Alasannya ialah skuat yang dibesut Shin Tae-yong dinilai masih terlalu 'hijau' dan banyak diisi pemain muda.
Meski demikian, pada akhirnya bekas bomber Harimau Malaya ini sudah membuat klarifikasi setelah dirinya banyak mendapatkan kecaman dari netizen Indonesia.
Baca juga: Indonesia vs Malaysia Piala AFF 2020, Duel Pertahanan Kualitas Eropa, Elkan Baggott vs Dion Cools
Baca juga: Rotasi dan Skema Shin Tae-yong di Piala AFF, Peran Dewangga & Kambuaya, Kans Pecundangi Malaysia
Jika ditarik ke belakang, nama Safee Sali menjadi satu di antara penyebab mimpi buruk skuat Merah Putih yang berkiprah di Piala AFF edisi 2010.
Saat itu Timnas Indonesia dan Malaysia sama-sama saling sikut di laga final yang berlangsung dalam dua leg.
Dalam dua pertemuan di partai puncak, ia mencetak tiga gol untuk membawa tim Harimau Malaya unggul agregat 4-2.
Tiga gol dalam laga final mengantar Safee Sali menjadi pencetak gol terbanyak dalam turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara ini dengan koleksi lima gol.
Berkat itu, namanya menjadi mulai melambung dan mengawali kisahnya membela klub di Indonesia.
Yap, Safee langsung menjadi buruan klub-klub elite Tanah Air begitu menjadi mimpi buruk bagi skuat Timnas Indonesia, yang kala itu masih dibesut oleh mendiang Alfred Riedl.
Deretan tim-tim kenamaan mengantre untuk mendapatkan servis dari Safee. Mulai Persib Bandung hingga Persija Jakarta.
Namun siapa sangka, predator kelas wahid itu menjatuhkan pilihan kepada tim asal Jawa Barat lainnya, Pelita Jaya Karawang.
Berdasarkan data dari laman Transfermarkt, pria kelahiran Kajang, Selangor, 29 Januari 1984 ini bergabung dengan Pelita Jaya dari Selangor FC pada 1 Juli 2011.