Pelanggaran & Koleksi Kartu Kuning Banyak, Mengapa Indonesia Jadi Tim Fair Play di Piala AFF 2020?
Alasan mengapa Indonesia dinobatkan sebagai tim Fair Play di Piala AFF 2020, padahal jumlah kartu kuning, pelanggaran, dan tekel skuat Garuda banyak.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
"Hormati lawan, rekan satu tim, wasit, ofisial, dan penonton."
"Tampilkan kesenangan dalam sepak bola."
Baca juga: Thailand Juara Piala AFF 2021, Polking Beri Bantuan untuk Timnas Indonesia agar Makin Moncer
Empat poin di atas termasuk dalam kriteria penilaian untuk tim yang berhak mendapatkan predikat Fair Play.
Menurut pakar sepak bola Phan Anh Tu, yang juga pernah bertugas sebagai sekretaris jenderal Federasi Sepak Bola Vietnam, Indonesia menerima penghargan Fair Play karena sikap positif dari para pemain dan seluruh ofisial tim.
"Mereka kalah 0-4 di final leg pertama, tapi tetap bermain bagus dan fair melawan Thailand di leg kedua," kata Phan Anh.
Penjelasan Phan Anh Tu jelas mengacu pada poin "Semangat bermain dalam aturan sepak bola".
"Bermain dengan baik membutuhkan keberanian dan kepribadian, Itu menyenangkan kita dan kadang-kadang bisa dihargai atau kalah dengan baik.
"Bermain bagus memberi kami rasa hormat," jelas aturan Fair Play yang ditulis FIFA.
"Menang adalah tujuan dari setiap pertandingan. Anda tidak bisa pergi ke lapangan dengan pola pikir mempersiapkan kekalahan.
"Jika Anda tidak bermain untuk menang, Anda menipu lawan dan penonton Anda, tidak menganggap diri Anda serius," jelas FIFA yang mengacu pada poin bermain untuk kemenangan tetapi juga menerima kekalahan.
Oleh karena itu, sikap pantang menyerah skuat Garuda hingga mampu melaju ke final dan merepotkan Thailand di laga puncak merupakan gelar yang layak untuk mereka meraih penghargaan Fair Play.
(Tribunnews.com/Sina)