Menjelaskan masalah adaptasi pemain selama di Bali, dirinya mengaku kondisinya sangat bagus. 

"Untuk saat ini semuanya baik-baik saja. Kami memulai perlahan di lapangan dengan kondisi optimal. 

"Semua telah beradaptasi sekarang dan kami telah berlatih selama beberapa hari dan kami berharap persiapan kami akan selalu bagus," lanjutnya.

Ketika menjelaskan tentang kekuatan Persik Kediri, mantan pelatih Ceres Negros ini mengaku buta karena banyaknya pertambahan pemain yang dilakukan tim berjuluk Macan Putih ini.

"Ini adalah pertanyaan besar. Kami tidak tahu bagaimana bagaimana mereka bermain dengan pemain baru. 

"Saya melihat permainan di laga terakhir mereka bulan lalu tapi saya tak tahu harus berekspektasi tentang mereka saat ini. 

"Mungkin mereka berubah, mungkin juga mereka tetap memainkan pemain yang sama. Ini pertanyaan besar bagi kami," pungkasnya.

Siapapun yang turun di pertandingan ini, sorotan tetap akan tertuju kepada dua garda utama masing-masing klub: Francisco Torres dan Youssef Ezzejjari.

Baik Francisco Torres dan Youssef Ezzejjari tidak tergantikan, keduanya punya peran yang sangat krusial sebagai juru gedor utama.

Francisco Torres di Borneo FC sempat kesulitan di beberapa awal laga, namun menunjukkan ketajamannya di putaran ketiga.

Dengan servis dari Terens Puhiri atau M. Sihran di kedua sayap, mantan penyerang Barito Putera dan Badak Lampung ini sangat dimanjakan di depan mulut gawang lawan.

Sebagai bukti Torres kini megemas 11 gol, torehan yang sama dengan Youssef Ezzejjari.

Berbeda dengan Torres, Ezzejjari sebaliknya harus berbagi peran dengan penyerang lain di Persik Kediri.

Ia harus berbagi ruang dengan Antoni Putro Nugroho hingga Doinatan Machado untuk mencetak gol.