Taji Liverpool Kejar Man City di Liga Inggris: Magis Gegenpressing Jurgen Klopp & Efisiensi Arnold
Praktis, di tengah inkonsistensi tim-tim elite Liga Inggris dan Eropa, The Reds adalah tim dengan performa paling stabil bersama Manchester City.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool masih tertahan di peringkat kedua Liga Inggris dengan berjrak 11 poin dari sang pemuncak, Manchester City.
Tabungan satu laga sisa menjadi keuntungan Liverpool untuk memperkecil jarak mereka mengejar tim asuhan Pep Guardiola tersebut.
Di pertandingan yang masih tersisa hingga 17 pertandingan, apapun masih bisa terjadi, apalagi, Liverpool memiliki juru taktik andal sekaliber Jurgen Klopp yang kehebatannya tak perlu dipertanyakan lagi.
Ya, di tengah badai cedera di lini tengah, juga harus tampil tanpa Mane & Salah yang harus absen karena tampil di Piala Afrika, Klopp tak kehilangan akal untuk membuat Liverpool tampil bertaji.
Praktis, di tengah inkonsistensi tim-tim elite Liga Inggris dan Eropa, The Reds adalah tim dengan performa paling stabil bersama Manchester City.
Kekalahan hanya mereka rasakan ketika bermain melawan Leicester City di Liga Inggris, selebihnya hasil positig hampir selalu Klopp antarkan untuk Liverpool.
Baca juga: Fabinho, Nyawa Liverpool di Lini Tengah, Konsep Klopp, Geser Thiago, Pelindung van Dijk & Matip
Baca juga: Kualitas Christopher Nkunku, Versatile Buangan PSG yang Diperebutkan Liverpool & Real Madrid
Termasuk mengalahkan Arsenal di Emirates Stadium dengan skor 2 gol tanpa balas lewat sepasang gol yang diciptakan oleh Diogo Jota.
Tangan dingin Jurgen Klopp benar-benar menjadikan Liverpool sebagai tim superior yang sulit untuk dikalahkan.
Sejak datang ke Anfield pada tahun 2015 lalu, juru taktik asal Jerman itu sukses membuat revolusi di Liverpool.
Mulai mentalitas hingga gaya permainan yang diusung mampu membuat The Reds menjadi tim yang lebih diperhitungkan di eropa.
Perlu diingat, Klopp bukanlah tipe pelatih yang menuntut belanja besar-besaran untuk tim yang ia pegang, ia berbeda dengan Guardiola yang membutuhkan dana melimpah untuk membentuk satu tim hebat.
Selama enam tahun menjabat sebagai juru taktik The Reds, pengeluaran paling banyak hanyalah untuk mendatangkan Virgil van Dijk dari Southampton dengan biaya 70 juta euro.
Pemain-pemain yang kini menjadi bintang, seperti Mo Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino, Diogo Jota, Jordan Henderson, hingga Robertson adalah pemain yang diboyong dengan harga dibawah 50 juta euro.
Klopp adalah pelatih yang percaya dengan sebuah proses. Ia membuat sistem permainan berdasarkan kapasitas pemain yang ia miliki.