Juru taktik yang sukses membawa Aceh merebut medali perak di PON 2020 ini beralih membahas adaptasi para pemain Pesut Etam.

Menurut Fakhir, skuat Pesut Etam wajib mempunyai kemampuan fisik bagus agar bisa menjalankan apa yang diinginkannya dalam permainan.

“Artinya pemain bisa bermain konsisten selama 90 menit tanpa kedodoran. Ini sangat penting. Karena jika fisik terjaga, konsistensi permainan tak akan berubah,” sebutnya.

Selain aspek fisik, Fakhri juga ingin pemain Peust Etam cepat menyerap taktik dan strategi apa yang diinginkannya di setiap pertandingan.

Ia menjelaskan, pemain harus tahu apa yang dilakukan saat sedang menguasai bola dan kehilangan bola baik saat di daerah permainan lawan maupun daerah sendiri.

“Artinya transisi pemain sangat penting di aspek ini. Bagaimana mereka mereka melakukan transisi positif dan transisi negatif saat kehilangan bola." ucap Fakhri.

"Ini fokus yang saya beritakan kepada pemain dalam beberapa hari latihan saat ini,” tandas mantan kapten Timnas Indonesia tersebut.

Sementara itu Bali United juga belum didampingi Stefano Cugurra dan Yogie Nugraha selaku pelatih fisik mengemban tugas untuk memimpin Ilija Spasojevic dkk.

Yogie Nugraha memberikan pandangannya terhadap keputusan Borneo FC memilih Fakhri Husaini.

Ia mengaku menaruh respek dengan pelatih yang pernah menangani skuad Garuda Muda tersebut.

“Coach Fakhri adalah salah satu pelatih dan juga legenda sepak bola di Indonesia. Beliau juga merupakan pelatih dengan filosofi sepak bola menyerang." kata Yogie Nugraha dikutip dari laman Baliunited.

"Saya respek dengan beliau, dan tentunya pertandingan besok akan berlangsung secara menarik dan terbuka,” ungkapnya.

Yogie juga tidak menganggap remeh kekuatan Borneo FC yang tampil pincang.

Menurutnya komposisi pemain Pesut Etam memiliki kedalaman skuat yang mumpuni.