Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Nasib Pelik Persipura di BRI Liga 1: Terancam Sanksi Berat, Bayang-bayang Degradasi & Ditinggal Boaz

Kini, di sisa sembilan laga BRI Liga 1, Persipura masih berada di peringkat 16 klasemen dengan hanya mengumpulkan 22 poin dari 25 pertandingan.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Nasib Pelik Persipura di BRI Liga 1: Terancam Sanksi Berat, Bayang-bayang Degradasi & Ditinggal Boaz
Instagram @Persipurapapua1963
Alfredo Vera mendampingi latihan Persipura Jayapura jelang melakoni salah satu pertandingan BRI Liga 1 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Persipura Jayapura terancam mendapatkan sanksi WO dan denda senilai Rp 1 miliar lantaran tak menghadiri laga tunda melawan Madura United yang dijadwalkan digelar pada Senin, (21/02/2022).

Tak hanya itu, Mutiara Hitam terancam mendapatkan sanksi yang lebih berat, yaitu mendapatkan kurangan poin sebanyak sembilan poin di BRI Liga 1.

Kasus yang dialami Persipura dan ancaman sanksi berat yang diberikan oleh pihak PSSI seakan menambah beban Mutiara Hitam yang saat ini berada dalam zona degradasi.

Saat ini Mutiara Hitam berada di zona degradasi bersama dua tim lainnya, yaitu Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh.

Pemain Madura United menunggu Persipura Jayapura yang tak kunjung memasuki lapangan pada laga tunda pekan 22 BRI Liga 1 2021, Senin (21/2/2022) malam WIB.
Pemain Madura United menunggu Persipura Jayapura yang tak kunjung memasuki lapangan pada laga tunda pekan 22 BRI Liga 1 2021, Senin (21/2/2022) malam WIB. (Tangkapan layar laman resmi Vidio.com)

Baca juga: BRI Liga 1: Tak Hadiri Laga Jumpa Madura United, Persipura Jayapura Terancam Sanksi Berat

Baca juga: Jadwal Bola Malam Ini: PSM vs Persib hingga Liga Champions Chelsea vs Lille, Live Indosiar dan SCTV

Hal tersebut begitu mengejutkan, Persipura merupakan klub mentereng Indonesia yang hampir tiap musim sukses merengkuh trofi liga domestik.

Mereka juga menjadi langganan wakil Indonesia untuk berkompetisi di ajang kontinental, baik Liga Champions Asia, ataupun AFC Cup.

Padahal, di awal musim Persipura masih dilatih oleh juru taktik asal Brasil, Jackson F. Tiago yang kualitasnya tak perlu dipertanyakan lagi.

BERITA TERKAIT

Ia adalah sosok kunci dibalik kejayaan persipura dari musim ke musim.

Persipura Jayapura merupakan tim dengan torehan gelar liga domestik terbanyak di Indonesia dalam dekade ini.

Terhitung, sejak tahun 2009, Persipura yang saat itu sudah dilatih oleh Jackson F. Tiago telah menjuarai Liga Indonesia sebanyak tiga kali.

Tiga prestasi tersebut berhasil Persipura raih di tahun 2009, 2011, dan 2013.

Meski tak menjadi juara di musim-musim setelahnya, Persipura selalu berhasil finish di papan atas klasemen.

Menjadi tim dengan pemain lokal terbanyak, serta penyumbang nama-nama besar untuk Timnas Indonesia.

Di kancah kontinental, Persipura Jayapura juga merupakan wakil Indonesia yang paling mentereng.

Tim asuhan Jackson F. Tiago pernah melaju sampai babak perempat final AFC Cup di tahun 2011.

Tiga tahun berselang, catatan lebih impresif mampu mereka ukir, Mutiara Hitam berhasil mencapai babak semi final AFC Cup 2014.

Bahkan, Kuwait FC sebagai sang juara bertahan turnamen kasta kedua benua Asia itu berhasil dibantai dengan skor 6-1 oleh superiornya permainan Mutiara Hitam di Stadion Mandala, Jayapura.

Namun, itu hanya menjadi kenangan masa lalu.

Bisa dibilang musim ini adalah musim terburuk yang dijalani Persipura bersama tongkat kepelatihan Jackson F. Tiago.

Hingga akhirnya, pelatih asal Brasil pun dipecat pada pertengahan musim dan digantikan oleh Angel Alfredo Vera.

Ekspresi pelatih Persipura Jayapura, Angel Alfredo Vera (kiri) usai timnya berhasil memenangi pertandingan melawan PSIS Semarang pada laga pekan ketujuh belas BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/12/2021) malam. Persipura berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 (0-1) berkat gol yang dicetak oleh Yohanes Ferinando Pahabol (54') dan Gunansar Papua Mandowen (70'). Sementara PSIS Semarang mencetak gol lebih dahulu lewat Aqsha Saniskara Prawira (42'). Tribunnews/Muhammad Nursina
Ekspresi pelatih Persipura Jayapura, Angel Alfredo Vera (kiri) usai timnya berhasil memenangi pertandingan melawan PSIS Semarang pada laga pekan ketujuh belas BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/12/2021) malam. Persipura berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-1 (0-1) berkat gol yang dicetak oleh Yohanes Ferinando Pahabol (54') dan Gunansar Papua Mandowen (70'). Sementara PSIS Semarang mencetak gol lebih dahulu lewat Aqsha Saniskara Prawira (42'). Tribunnews/Muhammad Nursina (Tribunnews/Muhammad Nursina)

Baca juga: Jadwal Bola Malam Ini: PSM vs Persib hingga Liga Champions Chelsea vs Lille, Live Indosiar dan SCTV

Baca juga: Prediksi Line-up PSM vs Persib: Kiper Andalan Juku Eja Cedera, Asa David & Bruno Akhiri Puasa Gol

Pelatih baru sudah didatangkan, namun Persipura Jayapura tetap saja tak mampu menunjukkan penampilan mentereng yang menyelamatkan mereka dari ancaman jurang degradasi.

Skuat Mutiara Hitam musim ini sebenarnya tidaklah begitu buruk, mereka masih memiliki nama-nama pemain lokal besar seperti Ian Kabes, Ricky Kayame, hingga David Rumakiek.

Nama yang disebutkan terakhir merupakan punggawa andalan lini depan Timnas Indonesia yang berhasil mencetak gol di laga debutnya bersama Garuda saat melawan China Taipei.

Lalu apa yang membuat performa Persipura musim ini begitu merosot?

Pemilihan pemain asing bisa dibilang menjadi blunder Persipura musim ini.

Striker asing mereka, Yevhen Bokhashvili hanya mampu mencatatkan 4 gol dari 22 bagi  Mutiara Hitam di BRI Liga 1 musim ini.

Alhasil, Persipura hanya mampu mencetak 19 gol selama kompetisi bergulir.

Itu di lini depan, lini belakang Persipura juga patut disorot, mereka sudah kebobolan sebanyak 135 kali, menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak bersama dua tim lainnya, Persiraja dan Persela.

Pemain asing yang direkrut pun tak mampu menunjukan performa apik, justru sebaliknya.

Henrique Marcelino Motta seringkali kalah ketika beradu kecepatan melawan barisan lini depan lawan.

Tinggi badannya yang mencapai 188 cm juga tak berhasil mencegah persipura kebobolan lewat bola udara, seringkali gol yang bersarang ke gawang Persipura berawal dari bola-bola set piece.

Lalu, dapat dikatakan faktor utama merosotnya penampilan Mutiara Hitam adalah ketiadaan Boaz Solossa yang sudah menjadi ikon klub selama bertahun-taun.

Secara mengejutkan nama Boaz Solossa dikeluarkan dalam skuat Persipura lantaran kasus indisipliner yang Boaz lakukan karena tak menghadiri beberapa jadwal latihan tim kebanggan masyarakat Papua tersebut.

Boaz adalah mesin pencetak gol ulung Mutiara Hitam, total dirinya sudah mencetak 225 gol dari 359 penampilan bersama Persipura.

Dirinya pun sukses menjadi top skor Liga Indonesia di musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2012/2013.

Ketidakhadiran Boaz di lapangan jelas berpengaruh pada ketajaman lini serang Mutiara Hitam musim ini.

Tapi tak hanya itu, sosok kepemimpinan Boaz sebagai seorang kapten juga mempengaruhi mental para pemain Persipura.

Tak ada lagi yang mampu memberi rasa nyaman dan tanggung jawab di ruang ganti ataupun lapangan.

Mental juara yang dibangun sang kapten telah hilang dalam skuat Persipura 2021/2022.

Mereka lebih sering menunduk ketika telah tertinggal, alih-alih membalikkan keadaan justru mereka kebobolan lebih banyak dan tersulut emosi.

Di pertandingan saat menghadapi Persebaya Surabaya pada putaran pertama adalah yang paling mencolok, saat itu bek Persipura, Israel Wamiau diusir wasit dari lapangan.

Kartu merah yang ia terima memang selayaknya diberikan, ia menyerang pemain asing Persebaya, Bruno Moreira dari belakang dan terjadilah perkelahian.

Persipura pun harus bermain dengan 10 orang, dan menerima kekalahan dengan skor telak 3-1 dari tim besutan Aji Santoso tersebut.

Kini, di sisa sembilan laga BRI Liga 1, Persipura masih berada di peringkat 16 klasemen dengan hanya mengumpulkan 22 poin dari 25 pertandingan.

Di tengah usaha mereka meloloskan diri dari zona degradasi, Pesipura justru terancam mengalami kekalahan WO dan pengurangan poin karena tak menghadiri laga tunda melawan Madura United.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas