Ketiban Rezeki BRI Liga 1 di Bali, Cerita Widi Bangkit Kembali Berkat 'Diplomasi' Nasi Gurih
Berkah BRI Liga 1 di Bali, pelaku usaha dan UMKM, Nasi Gurih 52 dan Bali United Cafe rasakan kenaikan pendapatan. Perekonomian di Bali mulai bangkit.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Namun dengan tekad dan keyakinan yang dijalani, keputusan untuk melangkah mereka hadapi.
Caranya dengan menggunakan sistem Pre-order (PO).
Ditambah dengan adanya dukungan teman-teman gereja dan relasi yang mereka miliki.
Pelan tapi pasti, dua minggu berjalan dengan sistem PO, Widi dan Wayan berani menjajakan dagangannya yang bernama Nasi Gurih 52 menggunakan rombong (gerobak dorong).
Hasil berjualan nasi gurih mulai dituai satu bulan setelahnya. Penghasilan ini cukup untuk membeli kebutuhan sehari hari dan membuat mereka bertahan.
"Satu bulan saya jualan sudah lumayan, setengah hari sudah habis 15 kg beras, dari sana kita bangkit pelan-pelan," kata Widi.
Dari tempat kecil yang berada di emperan itulah, Widi bertemu dengan seorang panpel BRI Liga 1 yang merupakan pelanggan tetapnya.
"Saya ketemu dengan panitia pelaksana (panpel) BRI Liga 1 karena dia langganan saya, hampir setiap hari dia mampir di warung kami," ungkap Widi.
Kemudian ia ditawari untuk menyuplai makanan dalam gelaran BRI Liga 1 di Bali pada Oktober 2021.
Ia sempat ragu lantaran belum memiliki pengalaman menjadi penyuplai makanan pada event besar.
Namun dengan motto yang kuat sebagai pebisnis, ia memberanikan diri untuk mengambil langkah itu.
"Di dunia bisnis kalau kita tidak mencoba kita tidak akan tahu, lalu saya mengobrolkan dengan suami, tidak ada kata tidak kalau kita di bisnis."
"Jawabannya hanya dua, berhasil atau tidak berhasil, tergantung kitanya bagaimana. Akhirnya saya dengan suami ambil kesempatan itu," jelas Widi dengan semangat.
Cobaan Widi dan Wayan
Sebelum penawaran panpel BRI Liga 1 dan memulai langkah baru tersebut, Widi dan keluarga sempat mendapat cobaan.