Investasi Paling Cerdas Abramovich di Chelsea: Membangun Cobham, Mengorbitkan Bibit Terbaik Eropa
Salah satu investasi paling mentereng yang Abramovich buat adalah akademi untuk membina pemain muda The Blues bernama Cobham.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
Para winger Chelsea sengaja Tuchel dorong lebih menusuk, untuk memberi tempat kepada wing back-nya yang memiliki intuisi menyerang luar biasa.
Hal tersebut juga memberikan daya ledak Chelsea, yang mampu menciptakan situasi overload di lini serang.
Bahkan, pergerakan James dan Chilwell tak melulu selalu bergerak dari tepi.
Mereka berdua begitu aktif untuk masuk ke dalam kotak, guna menciptakan peluang, memberi assist, dan mencetak gol tentunya.
Dilansir FBref, sentuhan di kotak 16 James berada di angka 2.87 per pertandingan.
Bahkan wing back The Blues lainnya, Chilwell lebih aktif berada di kotak penalti dari James, yaitu berada di angka 3.41 per pertandingannya.
Hal itu menjadi bukti bahwa agresifitas James dan Chilwell memang sudah ia terapkan dalam sistemnya.
Baca juga: Berita Barcelona, Aubameyang Kembali Terbang, Dani Alves Siap-siap Dapat Perpanjangan Kontrak
Baca juga: Eks Gelandang Liverpool Bicara Ini Tentang James Milner, The Reds Harus Kontrak Dia 1 Tahun Lagi
Bukan menjadi kejutan, jika kita akan lebih sering melihat James dan wing back Chelsea lainnya berselebrasi di pinggir lapangan, mereka memang ditugaskan untuk itu.
Jika James sudah menciptakan lima gol, Chilwell yang bermain di kiri juga mampu tampil produktif dengan sumbangan empat golnya.
"Mereka memang bermain di belakang, namun saya tidak menyebut mereka pemain bertahan," kata Tuchel dilansir The Guardian.
"Mereka bebas menyerang, bergerak ke depan dan masuk ke kotak penalti lawan, namun tak melupakan tanggung jawabnya di belakang," lanjutnya.
"Saya menempatkan mereka ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol dan memberi ancaman kepada lawan," jelas juru taktik asal Jerman tersebut.
Reece James yang sudah menciptakan 5 gol dan 5 assist untuk The Blues musim ini memang sudah direncanakan oleh Tuchel.
Ia percaya dengan insting mencetak gol James, dan membuat Tuchel memutar otak untuk memberinya ruang agar dapat mencetak gol sebanyak mungkin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.